Eskalasi Konflik: Israel Bombardir Fasilitas Militer dan Nuklir Iran di Teheran
Serangan udara besar-besaran dilancarkan oleh militer Israel terhadap sejumlah target di Teheran, Iran, pada Jumat (20/6). Serangan yang diklaim sebagai respons terhadap ambisi nuklir Iran ini, menyasar tidak hanya fasilitas militer, tetapi juga pusat penelitian yang diduga terkait dengan pengembangan senjata nuklir.
Menurut pernyataan resmi dari militer Israel, operasi yang melibatkan lebih dari 60 jet tempur tersebut, berhasil menghantam puluhan target strategis. Target-target tersebut meliputi lokasi produksi komponen rudal, fasilitas produksi bahan baku pembuatan mesin rudal, dan markas besar SPND (Organisasi Inovasi dan Penelitian Pertahanan). SPND sendiri dituduh sebagai pusat penelitian dan pengembangan teknologi serta senjata canggih yang mendukung kekuatan militer Iran.
Serangan ini merupakan bagian dari eskalasi konflik antara Israel dan Iran yang telah berlangsung selama lebih dari seminggu. Israel berulang kali menuduh Iran sedang dalam proses mengembangkan senjata nuklir, sebuah tuduhan yang dibantah keras oleh Teheran. Rentetan serangan udara Israel telah memicu reaksi keras dari Iran, dan memicu kekhawatiran akan terjadinya perang yang lebih luas di kawasan tersebut.
Laporan dari Human Rights Activists News Agency menyebutkan, sedikitnya 639 orang tewas di Iran akibat serangan udara Israel. Korban tewas termasuk pejabat tinggi militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.
Di tengah meningkatnya ketegangan, para Menteri Luar Negeri negara-negara Eropa dijadwalkan untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran pada Jumat (20/6). Pertemuan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi solusi diplomatik untuk mengakhiri konflik antara Iran dan Israel. Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dikabarkan sedang mempertimbangkan opsi keterlibatan Washington dalam upaya meredakan ketegangan.