Nestapa Suryadi: Hidup di Tenda Setelah Penggusuran di Gabus, Bekasi

Di tengah debu dan reruntuhan, Suryadi (65), seorang warga Kampung Gabus, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kini bertahan hidup di sebuah tenda. Tenda sederhana berukuran 4x8 meter itu menjadi satu-satunya tempat berlindung setelah rumahnya dibongkar. Pembongkaran tersebut dilakukan sebagai bagian dari penertiban bangunan di lahan milik negara.

Suryadi mengungkapkan kesedihannya tinggal di tenda yang didirikan di atas puing-puing rumahnya. Ia menjaga sisa-sisa barang berharga yang berhasil diselamatkan dari pembongkaran. Istri dan keempat anaknya terpaksa mengungsi ke kontrakan sementara berkat bantuan seorang dermawan. Namun, Suryadi memilih tetap tinggal di lokasi tersebut, merasa bahwa meninggalkan tempat itu sama dengan meninggalkan kenangan dan perjuangan hidupnya selama tujuh tahun.

"Saya pasang tenda di sini, tidur di sini," ujarnya dengan nada pilu.

Bangunan yang kini rata dengan tanah itu dulunya menjadi tempat ia dan keluarga berlindung. Suryadi menyadari bahwa rumahnya berdiri di atas lahan milik Perum Jasa Tirta, bukan miliknya.

Penertiban bangunan di sepanjang Jalan Kong Isah, Desa Srimukti, dilakukan oleh Satpol PP Kabupaten Bekasi. Aksi ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan seorang pejabat daerah ke lokasi tersebut. Kepala Bidang Trantib Satpol PP Kabupaten Bekasi, Ganda Sasmita, menjelaskan bahwa penertiban dilakukan sebagai upaya untuk menertibkan bangunan yang berdiri di atas lahan negara.

Suryadi tidak menyimpan amarah atas penggusuran tersebut. Ia hanya berharap agar ada solusi dan kebijaksanaan dari pihak berwenang. Suryadi hanya bisa pasrah dan berharap ada uluran tangan yang bisa membantunya mendapatkan tempat tinggal yang layak.

"Saya tidak menuntut, tapi sama minta kebijakan, saya minta tolong," ungkapnya dengan nada memelas.

Kini, Suryadi hanya ditemani angin malam dan terik matahari di tenda kecilnya. Di balik terpal yang lusuh, ia masih menyimpan harapan, semoga ada tempat yang bisa disebut rumah, meski sederhana.