Prabowo Perkenalkan Danantara di SPIEF 2025: Aset Kelolaan Capai 1 Triliun Dolar AS
Presiden Prabowo Subianto memanfaatkan panggung The 28th St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025) di St. Petersburg, Rusia, untuk memperkenalkan Badan Pengelola Investasi Danantara kepada dunia. Dalam pidatonya pada hari Jumat (20/6/2025), Prabowo mengungkapkan bahwa Danantara memiliki aset kelolaan yang mencapai angka fantastis, yaitu 1 triliun dolar AS.
Prabowo menekankan bahwa Danantara dibentuk sebagai wadah untuk melindungi kekayaan generasi mendatang Indonesia. Selain aset kelolaan yang besar, Danantara juga memiliki modal tunai sebesar 18 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 294,9 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.300 per dolar AS) yang siap diinvestasikan. "Kami ingin bekerja sama dengan semua mitra strategis," ujar Prabowo, mengundang minat investasi dari berbagai negara.
Presiden menegaskan bahwa Indonesia tidak mencari sumbangan, melainkan ingin menjalin kemitraan strategis yang saling menguntungkan. "Kami ingin menjadi mitra sejati. Kami ingin mencapai kemakmuran sejati bersama," imbuhnya.
Sebelumnya, Danantara dan Russian Direct Investment Fund (RDIF) telah mengumumkan rencana peluncuran platform investasi bersama, Russia-Indonesia Investment Platform (RIDNIP), dengan modal awal hingga 2 miliar Euro atau setara dengan Rp 37,7 triliun. Platform ini bertujuan untuk menjajaki peluang investasi di kedua negara dan mempromosikan kerja sama ekonomi yang lebih erat.
Penandatanganan perjanjian pendirian platform bersama ini dijadwalkan dilakukan oleh CEO RDIF, Kirill Dmitriev, dan CEO Danantara Indonesia, Rosan P. Roeslani, di hadapan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prabowo Subianto di sela-sela SPIEF 2025.
Rosan Roeslani sebelumnya menyatakan bahwa kemitraan dengan RDIF merupakan langkah penting dalam strategi Danantara untuk memobilisasi modal bagi prioritas nasional jangka panjang Indonesia. Melalui RIDNIP, investasi lintas batas akan disalurkan ke sektor-sektor strategis yang meningkatkan ketahanan ekonomi, mendorong transformasi industri, dan membuka potensi pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan bagi ekonomi kedua negara. "Kami melihat ini sebagai landasan untuk penciptaan nilai yang berkelanjutan yang sejalan dengan visi kerja sama, diversifikasi, dan pengembangan bersama,” kata Rosan.
Kerja sama antara Danantara dan RDIF akan fokus pada investasi di perusahaan-perusahaan Indonesia dan Rusia yang menjanjikan di industri-industri strategis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan skala teknologi, perdagangan, dan kerja sama ekonomi antara kedua negara. RIDNIP juga akan berfungsi sebagai platform strategis untuk transfer teknologi bilateral, memungkinkan pertukaran pengetahuan industri, penelitian terapan, dan solusi-solusi canggih antara Rusia dan Indonesia.
Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan dalam berita ini:
- Perkenalan Danantara: Prabowo memperkenalkan Danantara di SPIEF 2025.
- Aset Kelolaan: Danantara memiliki aset kelolaan sebesar 1 triliun dolar AS.
- Kemitraan dengan RDIF: Danantara dan RDIF meluncurkan platform investasi bersama, RIDNIP.
- Fokus Investasi: Investasi akan fokus pada sektor-sektor strategis di Indonesia dan Rusia.
- Transfer Teknologi: RIDNIP akan memfasilitasi transfer teknologi antara kedua negara.