Apple Jajaki Potensi Akuisisi Perplexity AI di Tengah Persaingan Ketat Teknologi
Raksasa teknologi Apple dikabarkan sedang mempertimbangkan langkah strategis untuk mengakuisisi Perplexity AI, sebuah perusahaan rintisan yang bergerak di bidang kecerdasan buatan (AI). Kabar ini pertama kali mencuat melalui laporan dari Bloomberg News, yang mengutip sumber-sumber internal yang mengetahui perihal diskusi tersebut.
Diskusi internal di Apple, yang berpusat di Cupertino, Amerika Serikat, dilaporkan masih dalam tahap awal. Belum ada pembicaraan langsung antara eksekutif Apple dan manajemen Perplexity. Menanggapi rumor ini, Perplexity menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya diskusi merger dan akuisisi, baik saat ini maupun dalam waktu dekat. Apple sendiri belum memberikan komentar resmi terkait kabar ini.
Langkah penjajakan akuisisi ini mengindikasikan keseriusan Apple dalam memperkuat posisinya di tengah persaingan global yang semakin ketat dalam pengembangan teknologi AI. Permintaan akan layanan berbasis AI terus meningkat, mendorong perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Meta, dan Google untuk berlomba-lomba mengembangkan strategi jangka panjang.
Meta Platforms, induk perusahaan Facebook, sebelumnya juga dikabarkan telah mencoba mengakuisisi Perplexity pada awal tahun ini. Selain itu, Meta baru-baru ini mengumumkan investasi signifikan sebesar 14,8 miliar dollar AS ke Scale AI, serta merekrut CEO Scale AI, Alexandr Wang, untuk memimpin divisi superintelijen yang baru dibentuk.
Di Apple, rencana akuisisi Perplexity kabarnya telah dibahas oleh Kepala Merger dan Akuisisi Adrian Perica, bersama dengan Kepala Layanan Eddy Cue dan sejumlah pimpinan divisi AI lainnya. Ketertarikan Apple terhadap Perplexity didorong oleh potensi integrasi teknologi pencarian berbasis AI ke dalam peramban Safari. Langkah ini dapat menjadi indikasi perubahan strategi Apple, yang selama ini mengandalkan kerja sama dengan Google sebagai mesin pencari default di perangkat mereka.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat sebelumnya mengusulkan agar Google dilarang membayar produsen perangkat untuk menjadikan mesin pencarinya sebagai yang utama. Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk membongkar dominasi Google dalam pasar pencarian online.
Mesin pencarian AI seperti Perplexity dan ChatGPT dari OpenAI semakin populer, terutama di kalangan pengguna muda. Meskipun Google masih mendominasi pangsa pasar global, tren adopsi AI berbasis dialog dan ringkasan terus meningkat. Perplexity baru-baru ini menyelesaikan putaran pendanaan yang meningkatkan valuasi perusahaan menjadi 14 miliar dollar AS. Jika akuisisi oleh Apple benar-benar terjadi, nilai transaksi ini berpotensi menjadi yang terbesar dalam sejarah Apple.
Perplexity, yang didukung oleh Nvidia, mengembangkan teknologi pencarian berbasis AI yang menyajikan informasi dalam bentuk ringkasan. Konsep ini mirip dengan ChatGPT dari OpenAI dan Gemini dari Google.