Demam Formula E Jakarta: Penggemar Surabaya Terbang Demi Saksikan Langsung Aksi Nyck de Vries
Gelaran Formula E Jakarta 2025 memantik antusiasme tinggi dari berbagai kalangan, tak terkecuali Lydia, seorang penggemar setia asal Surabaya. Tanpa ragu, ia menempuh perjalanan seorang diri menuju ibu kota demi menyaksikan secara langsung ajang balap mobil listrik yang tengah naik daun ini.
Bagi Lydia, Formula E bukan sekadar tontonan, melainkan wujud nyata dari kecintaannya terhadap dunia balap, khususnya sosok Nyck de Vries, pembalap andalan tim Mahindra Racing. Keberuntungan berpihak padanya ketika ia mendapat akses khusus ke area paddock, tempat mobil-mobil balap dipersiapkan sebelum dan sesudah pertandingan.
"Awalnya saya mengikuti Nyck de Vries, lalu jadi tertarik dengan Formula E dan ingin sekali melihat langsung balapannya. Apalagi, saya mendapatkan tiket speed access, jadi semakin bersemangat," ungkap Lydia saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada Sabtu (21/6/2025).
Meski tergolong baru dalam dunia Formula E, Lydia tak segan menginvestasikan waktu dan biaya untuk hadir langsung di Jakarta. Ia mengapresiasi fasilitas shuttle bus yang disediakan panitia, mempermudah akses menuju sirkuit.
"Transportasinya terjamin. Shuttle bus sangat membantu, sehingga kami tidak perlu berjalan terlalu jauh," ujarnya.
Pengalaman menonton Formula E menjadi pengalaman baru yang mengesankan bagi Lydia, yang sebelumnya lebih sering menghadiri konser K-pop. "Sangat excited! Biasanya nonton konser, ini pertama kalinya nonton balapan mobil. Sensasinya benar-benar berbeda!" serunya.
Lydia menceritakan, ia mulai mengikuti Formula E sejak tahun 2024 setelah menemukan informasi dari akun media sosial resmi Jakarta E-Prix. Meskipun sempat kehabisan tiket early bird, ia akhirnya berhasil mengamankan tiket pre-sale.
Menanggapi desain sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit, Lydia menilai terdapat kemiripan dengan sirkuit Monaco karena lokasinya yang berada di tepi pantai. Ia juga sempat membaca sekilas mengenai filosofi di balik desain sirkuit tersebut.
"Saya hanya membaca sekilas tentang filosofi desainnya. Menarik juga, apalagi katanya bentuknya memiliki makna tersendiri," jelasnya.
Karena ini merupakan pengalaman pertamanya menonton balap mobil secara langsung, Lydia belum bisa membandingkan Formula E dengan Formula 1. Namun, ia berharap Formula E dapat membuka jalan bagi penyelenggaraan ajang balap internasional lainnya di Indonesia.
"Harapannya, cuaca hari ini bersahabat, tidak terlalu panas dan tidak hujan, karena saya tidak membawa payung," tambahnya sambil tersenyum.
Jakarta E-Prix 2025 diikuti oleh 22 pembalap dari 11 tim yang mewakili 10 negara, yaitu Inggris, Swiss, Prancis, Jerman, Belanda, Selandia Baru, Brasil, Barbados, Portugal, dan Belgia. Ajang ini juga menjadi debut bagi GEN3 Evo, mobil balap listrik dengan peningkatan kecepatan signifikan. GEN3 Evo mampu berakselerasi 0-60 mph 30 persen lebih cepat dari mobil F1 terkini dan 36 persen lebih cepat dari model GEN3 sebelumnya.