Ancaman Bom, Pesawat Saudia Airlines Mendarat Darurat di Kualanamu: Operasional Bandara Kembali Normal
Bandara Internasional Kualanamu sempat mengalami situasi darurat pada hari Sabtu (21/6/2025) pagi, ketika sebuah pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV 5699 melakukan pendaratan darurat akibat ancaman bom. Pesawat Airbus A330 yang terbang dari Jeddah menuju Surabaya ini membawa 376 penumpang di dalamnya.
Pendaratan darurat ini terjadi pada pukul 09.27 WIB. Sesaat setelah menerima informasi mengenai ancaman tersebut, pihak bandara segera mengaktifkan prosedur darurat dan mempersiapkan segala kebutuhan untuk menyambut pesawat yang bermasalah. Pesawat kemudian diarahkan untuk mendarat di area khusus di pinggir landasan pacu, jauh dari area operasional utama bandara, guna meminimalisir risiko jika ancaman tersebut benar adanya.
Setelah pesawat mendarat dengan selamat, tim keamanan bandara segera melakukan evakuasi terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat. Proses evakuasi dilakukan dengan mengikuti protokol keamanan yang ketat. Penumpang dan kru kemudian dibawa ke terminal bandara untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Tim penjinak bom juga diterjunkan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat, guna memastikan tidak ada bahan peledak di dalamnya.
Plt Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi, Nugroho Jati, menjelaskan bahwa seluruh penumpang dan kru pesawat telah diperiksa dan dinyatakan aman. Setelah proses pemeriksaan selesai, pihak berwenang menyatakan bahwa ancaman bom tersebut tidak terbukti. Meskipun demikian, pihak bandara tetap melakukan evaluasi dan peningkatan prosedur keamanan guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Nugroho Jati juga memastikan bahwa operasional Bandara Internasional Kualanamu kembali berjalan normal setelah insiden tersebut. Seluruh penerbangan berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Pihak bandara juga telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan bagi seluruh pengguna jasa bandara.
"Bandara Internasional Kualanamu tetap melayani seluruh penerbangan sesuai jadwal dan memastikan kenyamanan serta keselamatan bagi seluruh pengguna jasa bandara," ujar Nugroho Jati.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Emergency Operation Center (EOC) Bandara Internasional Kualanamu telah diaktifkan, dengan melibatkan unsur Komite Keamanan Bandara. Hal ini untuk memastikan bahwa prosedur penanganan keadaan darurat (airport contingency plan) berjalan optimal dan sesuai ketentuan.
Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi pihak bandara untuk terus meningkatkan koordinasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat. Keamanan dan keselamatan penerbangan tetap menjadi prioritas utama dalam setiap operasional bandara.