Ekspresi Diri di Puncak Studi: Tradisi Unik Menghias Topi Wisuda di Universitas Amerika Serikat
Momen wisuda menjadi babak baru yang dinanti setiap mahasiswa, sebuah perayaan atas kerja keras dan dedikasi selama bertahun-tahun. Di Amerika Serikat, beberapa universitas memiliki tradisi unik untuk merayakan momen istimewa ini: menghias topi wisuda.
Tradisi ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah wadah ekspresi diri. Universitas Yale, Universitas Kansas, Universitas Clark, dan Universitas Harvard adalah beberapa contoh kampus yang mahasiswanya dengan antusias menghias topi toga mereka. Para wisudawan berlomba-lomba menciptakan desain se-estetik dan sekreatif mungkin. Topi yang paling unik dan menarik seringkali menjadi pusat perhatian selama upacara wisuda.
Alasan di Balik Tradisi
Sheila Bock, seorang profesor madya studi interdisipliner di University of Nevada, Las Vegas, melakukan penelitian untuk memahami fenomena ini. Hasil survei dan wawancaranya mengungkap berbagai alasan mengapa para wisudawan menghias topi mereka:
- Perayaan Puncak Dedikasi: Wisudawan ingin merayakan kerja keras dan dedikasi mereka selama masa studi.
- Ekspresi Diri: Topi menjadi media untuk menyampaikan identitas, minat, dan nilai-nilai pribadi.
- Estetika Media Sosial: Topi yang dihias dengan menarik menjadi konten yang "Instagrammable", mudah difoto dan mendapatkan perhatian di media sosial.
- Optimisme Masa Depan: Banyak wisudawan menyelipkan pesan-pesan optimis tentang harapan dan tujuan mereka setelah lulus.
Sejarah Tradisi
Tradisi menghias topi wisuda memiliki akar sejarah yang menarik. Pada tahun 1960-an, mahasiswa mulai menempelkan simbol perdamaian di topi mereka sebagai bentuk protes terhadap Perang Vietnam. Aksi ini menjadi cikal bakal bagi wisudawan berikutnya untuk menggunakan topi mereka sebagai wadah ekspresi diri, termasuk pernyataan politik dan sosial.
Bock mencatat bahwa dalam beberapa tahun terakhir, ada peningkatan signifikan dalam jumlah topi yang menonjolkan identitas ras dan etnis pemakainya.
Ragam Kreativitas
Kreativitas dalam menghias topi wisuda sangat beragam. Banyak wisudawan memilih desain yang merepresentasikan diri mereka atau pengalaman mereka selama kuliah. Misalnya, seorang wisudawan mungkin melukis topi toganya dengan karakter atau simbol yang melambangkan prestasi akademiknya.
Beberapa wisudawan juga menyelipkan kutipan inspiratif untuk memberikan makna dan pesan tertentu pada kreasi mereka. Tak jarang, ada pula yang menambahkan sentuhan humor atau tanggapan terhadap isu-isu yang sedang hangat diperbincangkan.
Contohnya, seorang lulusan UNLV pada tahun 2017 menampilkan versi meme "I Have Three Dollars" yang menampilkan Patrick Star dari SpongeBob SquarePants. Pesan ini tidak hanya lucu, tetapi juga mencerminkan realitas kehidupan mahasiswa setelah lulus, yang seringkali dihadapkan pada hutang pinjaman yang besar.
Tradisi menghias topi wisuda di universitas-universitas Amerika Serikat adalah contoh unik bagaimana mahasiswa merayakan pencapaian mereka dan mengekspresikan diri secara kreatif. Tradisi ini menjadi simbol optimisme, identitas, dan perayaan atas kerja keras yang telah mereka lakukan.