Ancaman Bom Guncang Bandara Kualanamu, Puluhan Penerbangan Alami Penundaan

Insiden ancaman bom yang menimpa pesawat Saudia Airlines di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, menyebabkan gangguan signifikan pada jadwal penerbangan. Sedikitnya 21 penerbangan, baik domestik maupun internasional, mengalami keterlambatan dengan durasi bervariasi antara 15 menit hingga 2 jam.

Peristiwa ini bermula ketika pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688, yang melayani rute Jeddah menuju Surabaya, melakukan pendaratan darurat pada pukul 08.31 WIB. Pendaratan darurat ini dipicu oleh informasi mengenai dugaan adanya bom di dalam pesawat. Menanggapi ancaman tersebut, pihak bandara segera mengerahkan seluruh sumber daya untuk bersiaga dan mengamankan lokasi.

Menurut Pelaksana Tugas Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi, Nugroho Jati, setelah pesawat mendarat pada pukul 09.27 WIB, seluruh penumpang dievakuasi ke terminal menggunakan bus untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Proses evakuasi dimulai pada pukul 10.20 WIB, dan setelah pemeriksaan selesai pada pukul 10.51 WIB, dipastikan bahwa seluruh penumpang dalam kondisi sehat. Sepuluh jemaah yang membutuhkan bantuan kemudian dievakuasi menggunakan kursi roda.

Tim Penjinak Bom (Jibom) dari Brimob Polda Sumut segera melakukan penyisiran menyeluruh terhadap pesawat dan barang-barang bawaan penumpang. Proses sterilisasi ini berlangsung hingga pukul 16.15 WIB. Meskipun terjadi insiden tersebut, pihak Bandara Internasional Kualanamu memastikan bahwa operasional bandara tetap berjalan normal dan seluruh penerbangan lainnya tetap dilayani sesuai jadwal. Pihak bandara juga berupaya untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi seluruh pengguna jasa bandara.

Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumut, Komisaris Besar Polisi Ferry Walintukan, mengkonfirmasi bahwa pendaratan darurat pesawat Saudia Airlines disebabkan oleh adanya ancaman bom. Sebagai respons, tim Jibom dari Polda Sumatera Utara dikerahkan untuk melakukan sterilisasi secara menyeluruh terhadap pesawat. Pihak kepolisian masih melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengungkap motif dan sumber ancaman bom tersebut.