Pria di Depok Ditangkap Usai Pamerkan Air Gun dan Mengaku 'Orang Dalam'

Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya berhasil mengamankan seorang pria berinisial Z di kawasan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, atas dugaan kepemilikan dan penyalahgunaan air gun. Penangkapan ini dilakukan setelah video yang bersangkutan viral di media sosial, menunjukkan dirinya memamerkan senjata tersebut saat terlibat perselisihan dengan warga.

Menurut keterangan Kepala Subdirektorat Jatanras Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Abdul Rahim, pelaku ditangkap pada Senin (30/6) sekitar pukul 21.45 WIB di sebuah perumahan di kawasan Sawangan, Depok. Saat ini, Z sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Metro Jaya. Polisi juga telah menyita air gun jenis Beretta kaliber 6 mm sebagai barang bukti.

Kasus ini bermula dari sebuah cekcok antara Z dengan seorang warga di sebuah rumah potong hewan (RPH). Menurut Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Metro Depok, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Made Budi, Z, yang diketahui sebagai pengusaha RPH, terlibat adu mulut dengan korban yang juga berada di lingkungan RPH tersebut. Dalam situasi tersebut, Z diduga mengeluarkan kata-kata yang mengklaim dirinya memiliki kedekatan dengan lingkaran dalam pemerintahan, bahkan menyebut dirinya sebagai 'ring satu Istana'. Selain itu, ia juga memperlihatkan air gun yang dibawanya, yang membuat korban merasa terintimidasi dan takut.

Video yang merekam aksi Z tersebut kemudian menyebar luas di media sosial, menarik perhatian publik dan aparat kepolisian. Dalam video tersebut, terlihat seorang pria mengenakan kemeja abu-abu dan celana jeans terlibat perdebatan dengan beberapa warga terkait masalah sengketa lahan.

Berikut poin-poin penting dalam penangkapan pria tersebut:

  • Penangkapan: Z ditangkap di perumahan kawasan Sawangan, Depok.
  • Barang Bukti: Polisi menyita air gun Beretta kaliber 6 mm.
  • Motif: Cekcok terkait sengketa lahan di RPH.
  • Pengakuan: Z mengaku sebagai 'ring satu Istana'.
  • Reaksi Korban: Korban merasa takut dan terintimidasi.