Arsitektur Unik Masjid Nurul Azizil Hakim Majene: Replika Kabah yang Menjadi Magnet Wisata Religi
Arsitektur Unik Masjid Nurul Azizil Hakim Majene: Replika Kabah yang Menjadi Magnet Wisata Religi
Masjid Nurul Azizil Hakim di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, bukan sekadar tempat ibadah, melainkan juga destinasi wisata religi yang mencuri perhatian. Desainnya yang unik, menyerupai Kabah di Mekkah, telah menarik minat pengunjung dari berbagai penjuru, bahkan hingga luar Sulawesi Barat. Berlokasi di Jalan Rangas, Kelurahan Rangas Timur, Kecamatan Banggae, masjid ini berdiri megah dengan arsitektur kubus berwarna hitam yang memikat mata. Detail eksteriornya dipercantik dengan kaligrafi berkilau yang semakin mempesona saat terkena sinar matahari.
Pembangunan masjid yang diresmikan pada Agustus 2021 ini terinspirasi dari pengalaman salah satu pendirinya setelah menunaikan ibadah haji. Keinginan untuk membangun replika Kabah yang detail dan utuh menjadi pendorong utama proyek ini. Hasilnya, Masjid Nurul Azizil Hakim memiliki dimensi yang mendekati ukuran Kabah, dengan panjang 12 meter, lebar 9 meter, dan tinggi 5,2 meter. Sentuhan artistik semakin terasa dengan keberadaan replika Kiswah dan Hajar Aswad di salah satu sudut masjid, menambah nilai religius dan daya tarik bagi para pengunjung.
Keunikan arsitektur tidak hanya terlihat di eksterior. Interior masjid juga tak kalah memukau. Dinding bagian dalam dibalut dengan kayu berukiran kaligrafi yang indah, sementara lampu gantung menambah kesan elegan dan khusyuk. Penggunaan material dan detail ornamen ini menciptakan suasana yang tenang dan damai, cocok untuk beribadah dan berkontemplasi.
Sejak diresmikan, masjid ini telah menjadi daya tarik utama bagi masyarakat sekitar dan pengunjung dari berbagai daerah, termasuk Mamuju, Pasangkayu, Sidrap, Pare-pare, Makassar, bahkan Kalimantan. Banyak yang datang untuk merasakan pengalaman spiritual mendekati replika Kabah, terutama bagi mereka yang telah menunaikan ibadah haji. Pengalaman ini menjadi pengingat akan perjalanan spiritual mereka di Tanah Suci. Tak sedikit pula yang menceritakan kisah-kisah inspiratif setelah berkunjung ke masjid ini, bahkan ada yang mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji setelahnya.
Selain sebagai tempat ibadah dan wisata religi, Masjid Nurul Azizil Hakim juga berperan penting dalam kegiatan keagamaan di Majene. Masjid ini secara rutin digunakan sebagai tempat manasik haji bagi calon jemaah haji asal Majene, menjadi tempat simulasi ibadah haji sebelum keberangkatan mereka ke Mekkah. Di bulan Ramadhan, masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan, seperti pengajian dan ceramah untuk anak-anak, serta menjadi tempat ngabuburit dan berswafoto bagi keluarga.
Keberadaan Masjid Nurul Azizil Hakim tidak hanya memperkaya khazanah wisata religi di Sulawesi Barat, tetapi juga menjadi bukti kreativitas dan semangat keagamaan masyarakat Majene dalam menciptakan tempat ibadah yang unik dan inspiratif. Arsitektur yang luar biasa ini telah mengubah sebuah masjid menjadi magnet wisata religi, menarik minat pengunjung dan menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi masyarakat sekitar. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pembangunan masjid-masjid lainnya di Indonesia.