Efisiensi Anggaran Pusat Tunda Perbaikan Jalan Rusak di Bandung Barat
Efisiensi Anggaran Pusat Tunda Perbaikan Jalan Rusak di Bandung Barat
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat, Jawa Barat, terpaksa menunda proyek perbaikan infrastruktur jalan senilai Rp 94 miliar yang dijadwalkan pada tahun 2025. Penundaan ini diakibatkan oleh kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat, yang berdampak signifikan pada Dana Alokasi Khusus (DAK) yang telah dialokasikan untuk proyek tersebut. Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran mengingat kondisi sejumlah ruas jalan di kabupaten tersebut yang semakin memprihatinkan, terutama setelah diguyur hujan deras dalam beberapa waktu terakhir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Bandung Barat, Mochamad Ridwan Evi, membenarkan informasi tersebut. Dalam keterangannya di Cililin, Rabu (12/3/2025), Ridwan menjelaskan bahwa proyek perbaikan jalan yang telah masuk dalam skala prioritas dan direncanakan menggunakan DAK terpaksa ditunda karena pemangkasan anggaran dari pusat. “Proyek fisik, termasuk perbaikan jalan yang sudah masuk perencanaan dan prioritas dari DAK, terdampak efisiensi anggaran pemerintah pusat,” tegas Ridwan. Ia menambahkan bahwa Pemkab Bandung Barat telah mengidentifikasi beberapa ruas jalan yang membutuhkan perbaikan mendesak, diantaranya:
- Jalan Kebon Kelapa-Pasir Calung (Kecamatan Rongga, Kecamatan Gununghalu)
- Jalan Dago-Mekarwangi
- Jalan Haji Ghofur-Pakuhaji
Kondisi jalan-jalan tersebut, menurut Ridwan, semakin memburuk setelah hujan lebat yang memicu kerusakan lebih parah pada material jalan. Situasi ini telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat setempat. Menanggapi hal ini, Bupati Bandung Barat telah merespon langsung keluhan masyarakat dan menginstruksikan kajian serta pencarian sumber pendanaan alternatif guna menyelesaikan masalah tersebut.
Meskipun proyek perbaikan jalan dengan anggaran DAK Rp 94 miliar terpaksa ditunda, Pemkab Bandung Barat berupaya mencari solusi alternatif. Ridwan menyatakan bahwa pemerintah daerah tengah melakukan kajian untuk menemukan sumber pendanaan lain. “Pak Bupati merespon langsung keluh kesah masyarakat, terutama terkait kondisi Jalan Haji Ghofur. Diharapkan perbaikan bisa dilakukan secepatnya,” ujar Ridwan. Sebagai langkah awal, Pemkab Bandung Barat memprioritaskan perbaikan ruas jalan dengan kerusakan terparah. Jalan Haji Ghofur-Pakuhaji, sepanjang 3 kilometer, menjadi target utama perbaikan dengan dana alternatif tersebut.
Penundaan proyek perbaikan jalan ini menjadi sorotan, mengingat dampaknya terhadap keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan. Pemkab Bandung Barat kini menghadapi tantangan untuk mencari solusi cepat dan efektif agar perbaikan jalan dapat segera terlaksana, meskipun tanpa mengandalkan DAK yang telah dipangkas. Keberhasilan dalam mengatasi permasalahan ini akan menjadi indikator penting bagi kinerja pemerintah daerah dalam merespon kebutuhan infrastruktur di wilayahnya. Langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil Pemkab Bandung Barat dalam mencari sumber dana alternatif dan percepatan perbaikan jalan akan terus dipantau masyarakat.