Wae Rebo Kembali Membuka Pintu: Desa Wisata Surga di Atas Awan Siap Sambut Kembali Turis
Wae Rebo Kembali Membuka Pintu: Desa Wisata Surga di Atas Awan Siap Sambut Kembali Turis
Setelah penutupan sementara hampir dua bulan akibat cuaca buruk yang melanda wilayah Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Desa Wisata Wae Rebo kembali membuka akses bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, tepatnya pada tanggal 10 Maret 2025. Destinasi wisata yang terkenal dengan julukan 'surga di atas awan' ini telah melakukan berbagai persiapan dan perbaikan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan para pengunjung.
Ketua Lembaga Pelestari Budaya Wae Rebo, Mikael Tonso, menjelaskan bahwa keputusan pembukaan kembali Wae Rebo didasarkan pada beberapa faktor. Pertama, kondisi cuaca di wilayah tersebut telah membaik secara signifikan. Kedua, dan yang tak kalah penting, pihak pengelola telah melakukan evaluasi menyeluruh dan perbaikan prosedur standar operasional (SOP) pelayanan wisata. Perbaikan ini meliputi berbagai aspek, guna meningkatkan kualitas pengalaman wisata bagi para pengunjung.
Selama masa penutupan, pengelola Wae Rebo tidak hanya berfokus pada pemulihan infrastruktur yang terdampak cuaca buruk, tetapi juga melakukan evaluasi komprehensif terhadap keseluruhan operasional wisata selama 18 tahun terakhir. Hal ini menunjukkan komitmen pengelola untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan keberlanjutan destinasi wisata ini. Beberapa poin penting dalam evaluasi dan perbaikan tersebut antara lain:
- Peningkatan Mutu Pelayanan: Perbaikan pelayanan dilakukan pada berbagai sektor, mulai dari layanan ojek wisata, porter, hingga pemandu lokal. Para pemandu telah menerima pelatihan tambahan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme mereka dalam memberikan informasi dan pengalaman wisata yang optimal.
- Peningkatan Kualitas Layanan Kuliner: Kelompok ibu-ibu yang bertanggung jawab atas penyediaan makanan di Wae Rebo juga telah mengikuti pelatihan dan evaluasi untuk meningkatkan kualitas hidangan dan pelayanan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kuliner yang berkesan bagi para wisatawan.
- Perbaikan Infrastruktur: Kerja bakti dan gotong royong dilakukan oleh masyarakat setempat untuk memperbaiki kerusakan infrastruktur akibat cuaca buruk, termasuk perbaikan jalan yang mengalami longsor menuju lokasi wisata. Partisipasi aktif masyarakat ini menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga kelestarian dan daya tarik Wae Rebo.
- Evaluasi dan Pembekalan: Rapat evaluasi akhir tahun dilakukan bersama seluruh masyarakat Wae Rebo untuk menampung masukan dan saran demi perbaikan berkelanjutan. Pembekalan juga diberikan kepada seluruh pelaku wisata di Wae Rebo untuk memastikan mereka siap memberikan layanan terbaik.
Mikael Tonso menambahkan bahwa alam Wae Rebo yang indah tak hanya menyuguhkan panorama yang memukau, tetapi juga mengingatkan pentingnya keberlanjutan hidup dan pelestarian lingkungan. Dengan berbagai upaya perbaikan dan evaluasi yang telah dilakukan, Wae Rebo siap menyambut kembali para wisatawan dengan pengalaman wisata yang lebih aman, nyaman, dan berkesan. Semoga pembukaan kembali ini menjadi momentum untuk meningkatkan pariwisata berkelanjutan di Wae Rebo dan sekitarnya.