Kekecewaan Roy Keane atas Performa Arsenal: Posisi Runner-up Bukanlah Prestasi
Kekecewaan Roy Keane atas Performa Arsenal: Posisi Runner-up Bukanlah Prestasi
Pertandingan imbang 1-1 antara Arsenal dan Manchester United di Old Trafford pada Minggu (9/3) malam WIB, telah memicu kritik pedas dari legenda Manchester United, Roy Keane. Kekecewaan Keane bukan hanya terhadap hasil imbang tersebut, melainkan juga terhadap performa keseluruhan Arsenal yang menurutnya menunjukkan kelemahan mentalitas dan kurangnya ambisi untuk mengejar gelar juara Liga Inggris. Kegagalan Arsenal untuk meraih kemenangan atas MU, yang tengah tampil inkonsisten sepanjang musim ini, semakin mempertegas kekhawatiran Keane.
Keunggulan Liverpool yang kini mencapai 15 poin di puncak klasemen, menurut Keane, membuat peluang Arsenal untuk merebut gelar juara semakin tipis. Ia bahkan menilai Arsenal telah menyerah dalam persaingan gelar. "Saya yakin para pemain Liverpool merasa Arsenal sudah menyerah," tegas Keane kepada Sky Sports. Kekecewaan Keane diperkuat oleh catatan Arsenal yang hanya mampu bermain imbang meskipun telah mencetak tujuh gol di Liga Champions. Kontras dengan catatan tersebut, performa Arsenal di Liga Inggris dinilai jauh dari kata memuaskan. Keane mempertanyakan mentalitas tim asuhan Mikel Arteta, yang menurutnya tidak cukup kuat untuk menghadapi tekanan persaingan gelar.
Lebih jauh, Keane menyoroti kebiasaan Arsenal yang kerap bermain imbang. Ia dengan tegas menyatakan bahwa konsistensi dalam meraih kemenangan adalah kunci keberhasilan dalam meraih gelar juara. "Arsenal harus memikirkan dirinya sendiri dibanding tim lain. Apa bagusnya finis posisi kedua? Anda tidak akan memenangkan gelar dengan 10 hasil imbang. Arsenal sudah kehilangan momentumnya di musim ini," tandas Keane, yang sepanjang karirnya telah meraih tujuh gelar Liga Inggris bersama Manchester United. Pernyataan Keane ini sekaligus menjadi sindiran tajam terhadap ambisi Arsenal yang tampak surut di tengah persaingan ketat Liga Inggris. Kegagalan untuk memanfaatkan peluang dan konsistensi dalam meraih kemenangan menjadi faktor utama yang membuat Arsenal, menurut Keane, hanya akan menjadi penonton dalam perebutan gelar juara.
Kekecewaan Keane ini bukan tanpa alasan. Arsenal telah dua musim beruntun finis di posisi kedua. Jika tren ini berlanjut, maka Arsenal akan mencatatkan 'hat-trick' posisi runner-up, sebuah pencapaian yang bagi Keane sama sekali tidak membanggakan. Ia berharap Arsenal dapat segera bangkit dan menunjukkan mentalitas juara yang sebenarnya, bukan hanya sekadar mengandalkan penampilan gemilang di kompetisi lain.
Faktor-faktor yang menjadi sorotan Roy Keane terhadap Arsenal:
- Hasil imbang melawan Manchester United.
- Selisih 15 poin dari Liverpool di puncak klasemen.
- Catatan tujuh gol di Liga Champions namun performansi inkonsisten di Liga Inggris.
- Kecenderungan meraih hasil imbang.
- Kurangnya mentalitas juara.
- Kehilangan momentum di musim ini.
Kekecewaan Roy Keane ini menjadi peringatan bagi Arsenal untuk segera melakukan evaluasi dan perbaikan demi menghindari kegagalan yang berulang di masa mendatang. Posisi runner-up, menurut Keane, bukanlah sebuah prestasi yang patut dibanggakan, melainkan bukti bahwa tim belum mampu mencapai potensi terbaiknya.