Dedi Mulyadi Usulkan Pembangunan Rumah Panggung untuk Korban Banjir Jabar, Dapatkan Dukungan Menteri Perumahan
Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Tanggulangi Dampak Banjir di Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, baru-baru ini melakukan pertemuan dengan Menteri Perumahan dan Permukiman Rakyat (Menpera), Maruarar Sirait, di Jakarta pada Rabu (12/3/2025). Pertemuan tersebut membahas solusi komprehensif untuk mengatasi permasalahan rumah warga yang berada di daerah aliran sungai (DAS) dan kebutuhan rumah panggung bagi korban banjir di sejumlah wilayah Jawa Barat. Dedi Mulyadi secara langsung mengusulkan pembangunan rumah panggung sebagai solusi hunian yang aman dan tahan terhadap banjir.
Dalam pertemuan tersebut, Dedi Mulyadi menekankan urgensi bantuan untuk masyarakat Jawa Barat yang terdampak banjir. Ia mengajukan usulan pembangunan rumah panggung sebagai solusi yang efektif dan berkelanjutan. Menanggapi hal tersebut, Menteri Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Menteri Ara, mengapresiasi langkah proaktif dan strategi Gubernur Dedi Mulyadi dalam penanggulangan bencana banjir. Menteri Ara menekankan pentingnya pendekatan yang tepat sasaran dan berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan ini.
Menteri Ara memberikan respon positif terhadap usulan pembangunan rumah panggung. Ia memastikan ketersediaan bantuan, baik dari APBN maupun dari sumber pendanaan lain, seperti Corporate Social Responsibility (CSR). Menteri Ara menargetkan pembangunan rumah panggung dapat dimulai pada bulan April 2025. Sebagai contoh konkret, Menteri Ara memaparkan bahwa Kementerian Perumahan dan Permukiman Rakyat telah berhasil membangun 700 rumah di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, yang sepenuhnya dibiayai dari CSR perusahaan swasta. Ia juga menyarankan Gubernur Dedi Mulyadi untuk melibatkan dunia usaha di Jawa Barat dalam program pembangunan rumah panggung ini, dengan syarat program yang transparan dan jelas.
Lebih lanjut, Menteri Ara menjelaskan bahwa kementeriannya telah memiliki pengalaman dalam membangun rumah di berbagai daerah di Indonesia tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Contohnya, pembangunan rumah di Berau, Tangerang, dan Jakarta, yang semuanya dibiayai dari CSR dan gotong royong masyarakat. Menteri Ara meyakini, dengan reputasi Gubernur Dedi Mulyadi yang dikenal transparan dan dekat dengan rakyat, akan memudahkan untuk mendapatkan dukungan dari dunia usaha. Hal ini karena kepercayaan publik merupakan faktor kunci dalam menarik investasi CSR.
Gubernur Dedi Mulyadi menyampaikan terima kasih atas dukungan Menteri Ara. Ia berharap pemerintah pusat akan menerbitkan peraturan yang tegas terkait larangan pembangunan di daerah aliran sungai, termasuk area persawahan, perkebunan, dan kehutanan. Dengan adanya peraturan yang jelas, diharapkan pembangunan rumah panggung dapat terus ditingkatkan untuk menangani dampak banjir di Jawa Barat secara efektif dan berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan aktif dari sektor swasta, menjadi kunci keberhasilan program ini.
Berikut beberapa poin penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut:
- Usulan pembangunan rumah panggung untuk korban banjir di Jawa Barat.
- Dukungan Menteri Perumahan dan Permukiman Rakyat terhadap program tersebut.
- Pemanfaatan dana CSR dari perusahaan swasta.
- Penerbitan peraturan tegas terkait larangan pembangunan di daerah aliran sungai.
- Pentingnya transparansi dan kepercayaan publik dalam menarik investasi.
Melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan swasta, diharapkan permasalahan banjir di Jawa Barat dapat diatasi secara berkelanjutan, dan masyarakat dapat hidup dengan lebih aman dan nyaman.