BPOM Priangan Timur Pastikan Keamanan Pangan Takjil Ramadhan
BPOM Priangan Timur Pastikan Keamanan Pangan Takjil Ramadhan Melalui Uji Sampel di Tasikmalaya
Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Tasikmalaya, Jawa Barat, melakukan pengawasan proaktif terhadap keamanan pangan takjil selama bulan Ramadhan. Rabu (12/03/2025), tim BPOM melakukan uji sampel makanan takjil yang dijual oleh pedagang kaki lima di Jalan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pencegahan keracunan massal dan untuk memberikan jaminan keamanan pangan kepada masyarakat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sampel takjil yang diperiksa dinyatakan aman dan layak konsumsi, bebas dari zat berbahaya seperti Rhodamin B, Boraks, dan Formalin.
Kepala BPOM Tasikmalaya, Iltizam Nasrulloh, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada masyarakat terhadap produk takjil yang dikonsumsi saat berbuka puasa. “Selain mencegah keracunan, ini juga bagian dari upaya kami untuk memastikan keamanan pangan selama bulan Ramadhan,” ujar Nasrulloh dalam keterangan pers di kantornya. Lebih lanjut, Nasrulloh menekankan pentingnya memastikan kudapan takjil bebas dari kontaminasi kimia dan mikrobiologi, mengingat mayoritas takjil dibuat secara tradisional oleh pedagang.
Ia menambahkan bahwa sebagian besar bahan baku yang digunakan pedagang adalah bahan alami dan proses pengolahannya langsung dipasarkan tanpa penyimpanan dalam jangka waktu lama. “Proses pembuatannya langsung, masak, matang, langsung dijual. Ini mengurangi risiko kontaminasi,” jelas Nasrulloh. Program pengawasan ini tidak hanya berfokus pada Kota Tasikmalaya, tetapi juga akan mencakup wilayah Priangan Timur, meliputi Kabupaten/Kota Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran, dan Garut. Dalam setiap lokasi uji sampel, BPOM akan mengambil sekitar 20 sampel takjil untuk diperiksa secara menyeluruh.
Meskipun hasil uji sampel di Jalan Argasari menunjukkan hasil yang positif, BPOM Tasikmalaya tetap mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih takjil. Masyarakat disarankan untuk menghindari makanan yang dikemas menggunakan kemasan daur ulang, baik plastik maupun kertas, karena risiko kontaminasi bakteri dan migrasi senyawa berbahaya. “Kegiatan pengawasan ini rutin kami lakukan, tidak hanya pada bulan Ramadhan, tetapi juga pada pasar dan tempat penjualan makanan lainnya,” tambah Nasrulloh.
Respon positif datang dari pedagang takjil, seperti Bubun (45), pedagang takjil di Dadaha, Kota Tasikmalaya. Bubun menyambut baik adanya uji sampel tersebut, karena hal itu meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dijualnya. “Sebagai penjual makanan tradisional, kami sangat senang dengan adanya pemeriksaan ini. Ini justru menambah kepercayaan pembeli,” ujar Bubun. Ia menambahkan bahwa bagi pedagang yang jujur dan menggunakan bahan alami, uji ini justru menjadi bukti kualitas produknya.
Langkah-langkah Pencegahan Keracunan Makanan:
- Pilihlah takjil dari pedagang yang menjaga kebersihan.
- Hindari takjil yang dikemas dengan kemasan daur ulang.
- Perhatikan tanggal kedaluwarsa produk.
- Waspadai takjil yang memiliki aroma atau rasa yang tidak wajar.
- Jika mengalami gejala keracunan makanan setelah mengonsumsi takjil, segera hubungi layanan kesehatan terdekat.
BPOM Tasikmalaya berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan dan edukasi kepada masyarakat agar keamanan pangan tetap terjaga, terutama selama bulan Ramadhan.