Perbaikan Darurat Jembatan Rumadian-Dian Pascaambruk, Akses Transportasi Diupayakan Pulih

Perbaikan Darurat Jembatan Rumadian-Dian Pascaambruk, Akses Transportasi Diupayakan Pulih

Insiden ambruknya jembatan penghubung Rumadian-Dian di Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara, pada Selasa, 11 Maret 2025, telah memicu respon cepat dari pemerintah Provinsi Maluku. Kejadian yang mengakibatkan sebuah minibus beserta sepuluh penumpangnya tercebur ke laut, beruntungnya, tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, peristiwa ini langsung mengganggu akses transportasi vital di wilayah tersebut. Sehari setelah kejadian, tepatnya pada Rabu, 12 Maret 2025, upaya perbaikan darurat segera dimulai. Langkah ini diambil setelah koordinasi intensif antara Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku, Balai Jalan Maluku, dan atas instruksi langsung Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku, Ismail Usemahu, menjelaskan strategi perbaikan yang difokuskan pada penguatan struktur jembatan yang mengalami kerusakan signifikan. Prioritas utama adalah pemasangan pilar penyangga sementara untuk mengembalikan akses jalan secara darurat. "Perbaikan sementara difokuskan pada penyanggah yang patah," ungkap Ismail dalam keterangan telepon kepada Kompas.com. "Kita pasang penyangga pilar sementara agar akses jalan dapat kembali dibuka. Setelah itu, baru akan diganti dengan rangka bailey." Proses ini melibatkan koordinasi dengan pihak ketiga untuk penyediaan alat berat dan material konstruksi. Pengiriman alat berat dan tiang penyangga ke lokasi kejadian telah direncanakan dan dikonfirmasi akan dilakukan pada hari yang sama.

Tahap selanjutnya adalah pemasangan rangka bailey, yang saat ini berada di Kei Besar. Rangka jembatan pengganti ini akan didatangkan dan dipasang untuk menggantikan bagian jembatan yang rusak secara permanen. Proses penggantian rangka jembatan ini akan dilaksanakan setelah pemasangan pilar penyangga sementara selesai. Jembatan yang ambruk tersebut diketahui telah beroperasi selama 45 tahun dan terbuat dari konstruksi baja asal Australia. Selama masa operasionalnya, jembatan ini telah mengalami beberapa kali kerusakan. Faktor usia dan kondisi jembatan yang berada di wilayah perairan laut menjadi pertimbangan utama dalam proses perbaikan dan penggantian struktur jembatan tersebut.

Meskipun kejadian ini menimbulkan kekhawatiran, namun berkat respon cepat dari pemerintah daerah dan tim teknis, upaya pemulihan akses transportasi terus dilakukan. Kejadian ini menjadi pengingat penting tentang perlunya evaluasi berkala dan perawatan infrastruktur publik, terutama pada infrastruktur vital seperti jembatan, guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Proses perbaikan darurat diharapkan dapat segera selesai, mengembalikan akses transportasi di wilayah tersebut dan meminimalisir dampak ekonomi dan sosial akibat terputusnya akses jalan.

-Langkah-langkah perbaikan: - Pemasangan pilar penyangga sementara. - Pemasangan rangka bailey sebagai pengganti struktur jembatan yang rusak. - Koordinasi dengan pihak ketiga untuk penyediaan alat berat dan material. - Mobilisasi rangka bailey dari Kei Besar. -Kondisi jembatan sebelum ambruk: - Berusia 45 tahun. - Terbuat dari konstruksi baja Australia. - Pernah mengalami kerusakan sebelumnya. -Dampak kejadian: - Gangguan akses transportasi. - Tidak ada korban jiwa.