Adab Tidur dalam Islam: Kebersihan Kasur dan Orientasi Tidur
Adab Tidur dalam Islam: Kebersihan Kasur dan Orientasi Tidur
Menjaga kebersihan dan kenyamanan tempat tidur merupakan bagian integral dari adab tidur dalam Islam, sebuah praktik yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hadits riwayat Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Abu Dawud menjelaskan anjuran membersihkan tempat tidur sebelum tidur, sebagaimana termaktub dalam hadits berikut:
إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَأْخُذْ دَاخِلَةَ إِزَارِهِ فَلْيَنْفُضْ بِهَا فِرَاشَهُ وَلْيُسَمِّ اللهَ فَإِنَّهُ لاَ يَعْلَمُ مَا خَلَفَهُ بَعْدَهُ
Artinya, "Jika salah seorang di antara kalian akan tidur hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan, 'Bismillaah,' karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi." (HR. Al-Bukhari no. 6320, Muslim no. 2714, at-Tirmidzi no. 3401 dan Abu Dawud no. 5050).
Imam Nawawi dalam Syarah Muslim menjelaskan lebih lanjut makna hadits tersebut. Praktik membersihkan kasur ini bertujuan untuk memastikan tidak adanya hewan berbahaya, seperti ular, kalajengking, atau serangga, yang mungkin berada di atas kasur. Meskipun konteks zaman Rasulullah SAW berbeda dengan zaman modern, prinsip kebersihan tetap relevan. Kebersihan kasur bukan hanya mencegah gangguan hewan, tetapi juga menjamin kenyamanan dan kualitas tidur yang lebih baik.
Di era modern, meskipun ancaman hewan berbisa relatif lebih rendah, tetap ada kemungkinan keberadaan serangga seperti kecoa, semut, atau bahkan cicak. Oleh karena itu, membersihkan kasur sebelum tidur menjadi tindakan pencegahan yang bijak dan sejalan dengan prinsip kebersihan yang dianjurkan dalam Islam.
Selain kebersihan kasur, orientasi tidur juga menjadi pertimbangan. Terkait arah kiblat saat tidur, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Menurut Ustaz Farid Nu'man Hasan, Pembina Pesantren Quran Subulunajjah Depok, tidak ada ketentuan khusus mengenai arah kiblat kasur. Yang disunnahkan adalah arah hadap orang yang tidur, bukan arah kasur itu sendiri. Beliau menambahkan bahwa terdapat perbedaan pendapat mengenai posisi kaki saat tidur menghadap kiblat, dengan sebagian ulama menganggapnya makruh dan sebagian lainnya memperbolehkannya. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari posisi kaki yang langsung menghadap kiblat sebagai tindakan ihtiyat (kehati-hatian).
Kesimpulannya, praktik membersihkan kasur sebelum tidur, sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW, merupakan adab tidur yang dianjurkan dalam Islam. Meskipun konteks historis berbeda, prinsip kebersihan dan kenyamanan tetap relevan hingga saat ini. Sementara mengenai orientasi kasur dan posisi tidur, disarankan untuk mengikuti pendapat yang lebih ihtiyat, dengan memprioritaskan kebersihan dan kenyamanan tidur demi mendapatkan istirahat yang berkualitas.
Berikut poin-poin penting yang perlu diperhatikan:
- Kebersihan kasur: Mengibaskan kasur sebelum tidur untuk menghilangkan hewan atau kotoran.
- Hadits riwayat Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Abu Dawud: Menjelaskan anjuran membersihkan kasur sebelum tidur.
- Interpretasi Imam Nawawi: Penjelasan mengenai tujuan membersihkan kasur untuk menghindari hewan berbahaya.
- Relevansi di zaman modern: Kebersihan kasur tetap penting untuk kenyamanan dan mencegah gangguan serangga.
- Orientasi kasur dan kiblat: Tidak ada ketentuan khusus mengenai arah kiblat kasur, yang penting adalah arah hadap orang yang tidur.
- Perbedaan pendapat ulama: Terdapat perbedaan pendapat mengenai posisi kaki saat tidur menghadap kiblat.
- Ihtiyat: Dianjurkan untuk menghindari posisi kaki yang langsung menghadap kiblat sebagai tindakan kehati-hatian.