Gubernur Banten Pastikan Penanganan Darurat Banjir Tangerang dan Pencegahan Banjir Berulang

Gubernur Banten Prioritaskan Bantuan Korban Banjir Tangerang Raya

Gubernur Banten, Andra Soni, telah merespon cepat bencana banjir yang melanda wilayah Tangerang Raya. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur di Kota Serang, Banten, Selasa (4/3/2025). Ia menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan mendesak para korban banjir sebagai prioritas utama. Koordinasi intensif dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan pemerintah daerah terkait menjadi langkah awal dalam penanganan darurat ini. "Informasi mengenai curah hujan tinggi, baik di wilayah Tangerang Raya maupun di hulu sungai, telah kami terima. Langkah cepat koordinasi dengan BPBD dan pemerintah daerah akan segera dilakukan," tegas Gubernur Andra Soni.

Gubernur juga memastikan pemenuhan kebutuhan pokok para pengungsi. "Kita harus memastikan evakuasi warga terdampak berjalan lancar dan kebutuhan pokok mereka terpenuhi," tambahnya. Pernyataan ini menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Banten untuk memberikan perlindungan dan bantuan kepada seluruh warga yang terdampak bencana banjir.

Upaya Pencegahan Banjir Berulang di Tangerang Raya

Selain penanganan darurat, Gubernur Andra Soni juga menyoroti pentingnya langkah-langkah pencegahan agar bencana banjir tidak berulang di masa mendatang. "Banjir yang terus berulang ini menuntut solusi sistematis dan terintegrasi," ujarnya. Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen untuk menelusuri akar permasalahan dan merumuskan strategi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan banjir di wilayah tersebut. Koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk para ahli dan lembaga terkait, akan menjadi kunci keberhasilan upaya pencegahan ini.

Dampak Banjir di Tangerang Raya

Bencana banjir yang melanda wilayah Tangerang Raya mengakibatkan dampak yang signifikan. Di Tangerang Selatan, lima kecamatan terdampak, yaitu Ciputat Timur, Pondok Aren, Pamulang, Ciputat, dan Serpong Utara. Berdasarkan data BPBD Tangsel, sebanyak 1.870 rumah terendam banjir. Sementara itu, di Kabupaten Tangerang, khususnya Desa Ranca Kelapa, Kecamatan Panongan, sebanyak 20 rumah terdampak banjir dengan ketinggian air bervariasi. Hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Senin malam hingga Selasa dini hari menjadi penyebab utama bencana banjir ini.

Langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Pemerintah Provinsi Banten meliputi:

  • Pendistribusian bantuan logistik kepada korban banjir.
  • Pemulihan infrastruktur yang rusak akibat banjir.
  • Evaluasi sistem drainase dan pengelolaan daerah aliran sungai.
  • Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai mitigasi bencana banjir.
  • Kerjasama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk penanganan jangka panjang.

Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen penuh untuk mengatasi dampak bencana banjir dan mencegah kejadian serupa terulang kembali di masa depan. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan bantuan dan pelaksanaan program-program pencegahan akan menjadi prioritas utama dalam upaya pemulihan pasca-banjir dan pembangunan ketahanan bencana di wilayah Tangerang Raya.