Dedikasi Bripka Mudiyanto: Menebar Literasi di Perbatasan Natuna
Dedikasi Bripka Mudiyanto: Menebar Literasi di Perbatasan Natuna
Bripka Mudiyanto, seorang anggota Kepolisian di Bunguran Timur, Natuna, Kepulauan Riau, telah membuktikan bahwa pengabdian seorang pelindung dan pengayom masyarakat tidak terbatas pada penegakan hukum semata. Di tengah tugasnya sebagai Bhabinkamtibmas, ia telah menginisiasi dan menjalankan program perpustakaan keliling yang telah berhasil menumbuhkan minat baca dan semangat literasi di kalangan anak-anak perbatasan. Upaya luar biasanya ini telah menarik perhatian publik dan mengantarkannya sebagai salah satu kandidat Hoegeng Awards 2025.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Natuna, Erson Gempa Afriandi, memberikan testimoni positif terhadap dedikasi Bripka Mudiyanto. Erson menggambarkan Bripka Mudiyanto sebagai sosok yang tulus, ikhlas, dan merakyat, aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pemerintah daerah yang berkaitan dengan literasi, seperti festival literasi, bedah buku, dan seminar. Lebih dari sekadar kehadiran, Bripka Mudiyanto berperan sebagai mitra kerja yang memberikan edukasi dan inspirasi. Kehadirannya yang konsisten dalam program-program literasi daerah menjadi bukti nyata komitmennya terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan pengetahuan masyarakat Natuna.
Program perpustakaan keliling yang diprakarsai Bripka Mudiyanto dimulai pada tahun 2017. Berangkat dari pengamatannya terhadap anak-anak yang kerap menghabiskan waktu tanpa kegiatan positif, ia tergerak untuk memberikan solusi. Setelah melakukan pemetaan wilayah dan mencari referensi, ia menemukan ide untuk menghadirkan buku bacaan kepada anak-anak di perbatasan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya di daerah terpencil. Ide ini didukung penuh oleh pimpinannya, sepanjang tidak mengganggu tugas utamanya sebagai polisi.
Perjalanan program ini tidak tanpa tantangan. Salah satu kendalanya adalah ketersediaan buku. Namun, melalui kunjungan dan komunikasi dengan warga, Bripka Mudiyanto berhasil menemukan solusi. Ia meminjam buku-buku dari sebuah perpustakaan yang kurang termanfaatkan. Awalnya, siswa-siswa bahkan mengira Bripka Mudiyanto adalah penjual roti karena motornya yang penuh dengan buku. Namun, antusiasme anak-anak setelah melihat isi motor tersebut memicu semangat Bripka Mudiyanto untuk melanjutkan programnya.
Pada tahun 2018, Bripka Mudiyanto bahkan mendirikan rumah baca di rumahnya sendiri sebagai respons terhadap tingginya antusiasme masyarakat. Mendapatkan dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta SKK Migas, ia kini menggunakan motor roda tiga untuk menjangkau lebih banyak anak-anak. Dengan kapasitas hingga seribu buku, ia mengunjungi sekolah-sekolah pada waktu luang siswa, seperti hari Sabtu setelah kegiatan olahraga. Selain buku, ia juga memberikan pesan-pesan moral kepada anak-anak, menjauhkan mereka dari kejahatan. Sumber buku-bukunya pun beragam, mulai dari pegiat literasi, donatur, hingga bantuan dari Perpustakaan Nasional pada tahun 2023.
Program perpustakaan keliling Bripka Mudiyanto tidak hanya meningkatkan minat baca anak-anak, tetapi juga mempererat hubungan antara polisi dan masyarakat. Melalui program ini, Bripka Mudiyanto telah menunjukkan bahwa pengabdian seorang polisi dapat melampaui tugas formal, memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan anak-anak di perbatasan, membangun karakter positif, dan memberikan harapan bagi masa depan generasi penerus bangsa di Natuna.
Langkah-langkah Bripka Mudiyanto dalam menjalankan program literasi:
- Melakukan pemetaan wilayah untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat.
- Mencari referensi dan membangun program perpustakaan keliling.
- Mendapatkan dukungan dari pimpinan dan mencari sumber buku.
- Menyampaikan pesan moral dan edukasi kepada anak-anak.
- Mendirikan rumah baca di rumahnya sendiri.
- Mendapatkan dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kapasitas program.
- Menggunakan kendaraan roda tiga untuk membawa lebih banyak buku.
- Menyesuaikan jadwal kunjungan dengan aktivitas belajar siswa.
Melalui kerja keras dan dedikasi yang tinggi, Bripka Mudiyanto telah membuktikan bahwa semangat literasi dapat ditumbuhkan bahkan di daerah terpencil sekalipun. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk berkontribusi dalam memajukan pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.