Pemkab Kebumen Awasi Ketat Program Makan Bergizi Gratis, Libatkan Kejari
Pengawasan Ketat Program Makan Bergizi Gratis di Kebumen
Pemerintah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, terus berupaya memastikan keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berjalan sejak Februari 2025. Dalam upaya memastikan kualitas dan distribusi makanan yang optimal, Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, bersama Wakil Bupati Zaeni Miftah, melakukan monitoring langsung ke dapur sehat dan beberapa sekolah penerima manfaat. Kunjungan yang dilakukan Kamis (13/3/2025) tersebut turut melibatkan Kepala Kejaksaan Negeri Kebumen, Endi Sulistiyo, dan sejumlah pejabat daerah lainnya. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mengawasi jalannya program penting yang menyasar kesejahteraan siswa ini.
Tim pengawas tidak hanya memeriksa infrastruktur dapur sehat, seperti kebersihan, peralatan masak, dan kualitas bahan baku, tetapi juga meninjau secara langsung proses pengolahan makanan. Pengawasan juga dilakukan di tiga sekolah sebagai sampel, yakni SDN 1 Kebumen, SMPN 1 Kebumen, dan SMAN 1 Kebumen. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa makanan yang disajikan segar, memenuhi standar gizi yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN), dan sampai ke tangan siswa dalam kondisi baik. Wakil Bupati Zaeni Miftah secara khusus meminta partisipasi aktif dari siswa dan guru. "Kami mengajak siswa dan guru untuk aktif melaporkan jika ada temuan makanan yang basi, kurang matang, atau tidak sesuai standar," tegasnya. Laporan tersebut akan menjadi bahan evaluasi penting bagi pemerintah daerah untuk memperbaiki kekurangan dan memastikan efektivitas program MBG.
Adaptasi Program MBG di Bulan Ramadhan
Menariknya, pelaksanaan MBG di bulan Ramadhan sedikit berbeda. Untuk menghindari pembusukan makanan, siswa menerima makanan kering yang dapat dibawa pulang. Paket makanan ini berisi roti, biskuit, wafer coklat, susu, telur rebus, dan buah-buahan. Inovasi ini menunjukkan fleksibilitas program MBG dalam menghadapi tantangan dan kebutuhan khusus, seperti selama bulan puasa. Hal ini juga menunjukkan kesigapan pemerintah daerah dalam mengantisipasi potensi masalah yang mungkin timbul.
Kesiapan Kejaksaan Negeri Kebumen
Kejaksaan Negeri Kebumen juga turut ambil bagian dalam pengawasan program MBG. Kepala Kejaksaan Negeri, Endi Sulistiyo, menegaskan kesiapannya untuk mengawal program ini secara hukum, memastikan tidak ada penyimpangan, penyalahgunaan anggaran, maupun pengurangan takaran gizi. Kehadiran Kejari diharapkan dapat memberikan jaminan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan program MBG.
Tantangan dan Pengembangan MBG
Meskipun program MBG berjalan lancar di beberapa titik, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Saat ini, baru terdapat tiga dapur sehat yang beroperasi di Kebumen, Gombong, dan Klirong, dengan kapasitas produksi 3.000 porsi per dapur. Kebumen masih membutuhkan 20-26 dapur sehat tambahan untuk memenuhi kebutuhan seluruh sekolah di wilayah tersebut. Pemerintah daerah perlu mengkaji dan mempertimbangkan langkah strategis untuk meningkatkan jumlah dapur sehat agar program MBG dapat menjangkau semua siswa yang berhak menerimanya.
Respon positif dari siswa yang menikmati makanan yang disajikan menjadi bukti bahwa program MBG telah berhasil mencapai tujuan utamanya, yaitu meningkatkan asupan gizi anak sekolah. Namun, pengawasan dan evaluasi yang berkelanjutan tetap menjadi kunci keberhasilan program MBG di masa mendatang. Komitmen pemerintah daerah dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kejari, akan sangat penting untuk memastikan bahwa program ini tetap berjalan efektif dan berkelanjutan, memberikan manfaat optimal bagi pendidikan dan kesehatan siswa di Kabupaten Kebumen.