Banjir Rendam Belasan Kelurahan di Palangka Raya Akibat Luapan Sungai dan Hujan Deras

Banjir Landa Palangka Raya, Belasan Kelurahan Terendam

Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dilanda banjir pada Kamis, 13 Maret 2025, menyusul hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut sejak Rabu malam. Sebanyak 12 kelurahan terdampak banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 30 sentimeter. Bencana ini mengakibatkan terputusnya akses jalan di sejumlah titik dan mengganggu aktivitas warga.

Hendrikos Satriya Budi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, menjelaskan bahwa kelurahan yang terdampak mayoritas berada di bantaran sungai. Peningkatan debit air sungai menjadi penyebab utama banjir ini. Berikut daftar kelurahan yang terendam:

  • Kelurahan Tumbang Tahai
  • Kelurahan Marang
  • Kelurahan Petuk Katimpun
  • Kelurahan Bukit Tunggal
  • Kelurahan Palangka
  • Kelurahan Langkai
  • Kelurahan Pahandut
  • Kelurahan Pahandut Seberang
  • Kelurahan Tanjung Pinang
  • Kelurahan Bereng Bengkel
  • Kelurahan Danau Tundai
  • Kelurahan Kalampangan
  • Kelurahan Kameloh Baru

Lebih lanjut, Budi menjabarkan beberapa ruas jalan yang terendam dan aksesnya terputus, antara lain:

  • Jalan Ramses
  • Marang Bawah
  • Petuk Katimpun
  • Danau Rangas dan sekitarnya
  • Mendawai dan sekitarnya
  • Flamboyan Bawah dan sekitarnya
  • Bereng Bengkel
  • Jalan Kameloh Baru

Kondisi ini menyebabkan aktivitas masyarakat terhambat. BPBD Kota Palangka Raya telah melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menangani dampak banjir. Tim BPBD juga telah menyiapkan tenda pengungsian sebagai langkah antisipasi jika debit air terus meningkat dan warga terpaksa mengungsi.

Luapan Sungai Rungan dan Kayan sebagai Faktor Pemicu

Budi menegaskan bahwa banjir yang melanda Palangka Raya disebabkan oleh luapan Sungai Rungan dan Kayan yang diakibatkan oleh curah hujan tinggi di hulu sungai. Hujan deras yang terjadi pada Rabu malam semakin memperparah situasi dan mengakibatkan peningkatan volume air secara signifikan. Kondisi ini menyebabkan air sungai meluap dan menggenangi permukiman warga di sekitar bantaran sungai.

Imbauan Kewaspadaan dan Koordinasi

BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan senantiasa berkoordinasi dengan aparat setempat, seperti pengurus RT/RW, lurah, dan pemerintah daerah lainnya. Koordinasi ini penting untuk memastikan keselamatan dan kemudahan akses informasi terkait perkembangan situasi banjir. Masyarakat juga dihimbau untuk selalu memantau perkembangan informasi resmi dari pemerintah dan mengikuti arahan yang diberikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Prioritas utama saat ini adalah keselamatan dan keamanan warga terdampak bencana banjir.