Ratusan Perwira Tinggi dan Menengah Polri Dimutasi, Tiga Kapolda Baru Dilantik
Mutasi Besar-besaran di Tubuh Polri: Pergantian Strategis di Jajaran Pimpinan
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) baru saja mengumumkan mutasi besar-besaran terhadap ratusan perwira tinggi (Pati) dan perwira menengah (Pamen). Mutasi yang tertuang dalam Surat Telegram (ST) Nomor ST/488/III/KEP/2025, tertanggal 12 Maret 2025 ini, melibatkan 1.255 personel, menandakan perombakan signifikan dalam struktur organisasi kepolisian. Perubahan strategis ini meliputi pergantian sejumlah direktur utama di beberapa bidang, termasuk Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri dan Direktur Polair Korpolairud Baharkam Polri, serta pengangkatan sepuluh Kapolda baru. Langkah ini, menurut pihak kepolisian, merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat organisasi dan meningkatkan profesionalisme dalam melayani masyarakat, serta memastikan kesiapan Polri menghadapi tantangan keamanan di masa mendatang.
Pergantian kepemimpinan di bidang penanggulangan narkoba menjadi sorotan utama. Brigjen Pol Eko Hadi Santoso kini mengemban amanah sebagai Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, menggantikan Brigjen Pol Mukti Juharsa yang dipromosikan menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama tingkat I, Sespim Lemdiklat Polri. Sementara itu, terjadi pula pergantian di posisi Direktur Polair Korpolairud Baharkam Polri. Brigjen Pol Hero Harianto Bachtiar dimutasi menjadi Wakapolda NTB, dan posisinya kini diisi oleh Kombes Pol Idil Tabransyah. Mutasi ini bukan sekadar pergantian personel, melainkan juga strategi untuk penyegaran dan optimalisasi kinerja dalam penanganan kejahatan di laut. Dalam konteks yang lebih luas, perombakan ini mencerminkan komitmen Polri untuk senantiasa beradaptasi dan meningkatkan kapabilitas menghadapi dinamika kejahatan yang terus berkembang.
Lebih lanjut, mutasi ini juga menandai pengangkatan tiga Kapolda baru, yaitu Irjen Pol Drs. Nanang Avianto sebagai Kapolda Jawa Timur, Brigjen Pol Mardiyono sebagai Kapolda Bengkulu, dan Irjen Pol Rusdi Hartono sebagai Kapolda Sulawesi Selatan. Ketiga perwira tinggi ini diharapkan dapat membawa angin segar dan inovasi dalam memimpin kepolisian di daerah masing-masing. Mutasi ini juga menorehkan prestasi bagi Polwan, dengan 57 personel Polwan yang mendapatkan promosi jabatan. Sebanyak 10 Polwan bahkan menduduki posisi Kapolres, seperti AKBP Kadek Citra Dewi (Kapolres Jembrana, Polda Bali), AKBP Veronica (Kapolres Salatiga, Polda Jateng), dan AKBP Heti Patmawati (Kapolres Lampung Timur, Polda Lampung). Keberhasilan ini menunjukkan komitmen Polri dalam mendorong kesetaraan gender dan meningkatkan peran perempuan dalam penegakan hukum.
Secara keseluruhan, mutasi ini menghasilkan 881 personel yang mendapat promosi jabatan, 74 personel yang berangkat pendidikan, 88 personel yang menyelesaikan pendidikan, 77 personel yang menjalani tugas khusus (Gassus), 51 personel yang dikukuhkan dalam jabatan baru, dan 63 personel yang memasuki masa pensiun. Dengan skala perombakan yang begitu besar, mutasi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi kerja di seluruh jajaran kepolisian, sekaligus menegaskan komitmen Polri untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di tengah berbagai tantangan yang ada. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses mutasi ini menjadi kunci keberhasilannya dalam membangun kepercayaan publik terhadap institusi Polri.