Kebocoran Sheet Pile di Kali Pesanggrahan Picu Desakan Perbaikan Infrastruktur Pengendalian Banjir Jakarta
Kebocoran Sheet Pile di Kali Pesanggrahan dan Desakan Perbaikan Infrastruktur
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta untuk segera melakukan perbaikan terhadap kerusakan infrastruktur pengendalian banjir, khususnya kebocoran sheet pile di sepanjang aliran Kali Pesanggrahan. Desakan ini muncul setelah Kenneth meninjau lokasi di Jalan Haji Nabet dan Haji Briti, RW 09, RT 03, Kembangan Selatan, Jakarta Barat, menyusul laporan yang diterimanya dari warga setempat. Kerusakan tersebut, menurut Kenneth, diduga kuat menjadi salah satu faktor penyebab banjir yang melanda beberapa wilayah Jakarta Barat baru-baru ini.
Tinjauan lapangan tersebut menemukan fakta yang mengkhawatirkan. Tidak hanya kebocoran sheet pile yang ditemukan di sejumlah titik, tetapi juga lima pintu air yang tidak berfungsi dan sebuah rumah pompa yang kosong tanpa peralatan. Kondisi infrastruktur yang memprihatinkan ini, menurut Kenneth, secara signifikan menghambat upaya pengendalian banjir, terutama saat debit air Kali Pesanggrahan meningkat. Ia mempertanyakan kualitas sheet pile yang menurutnya belum berusia dua tahun, serta memprediksi bahwa kebocoran pada struktur tersebut memperparah dampak banjir akibat curah hujan tinggi dari wilayah hulu seperti Bogor dan Ciawi.
"Kondisi sheet pile yang bocor menjadi jalan masuknya air kiriman dari Bogor dan Ciawi, sehingga mengakibatkan banjir di wilayah tersebut," tegas Kenneth dalam keterangan tertulisnya. Ia menekankan bahwa perawatan dan pemeliharaan infrastruktur pengendalian banjir merupakan tanggung jawab penuh Dinas SDA Jakarta. Kegagalan dalam hal ini, menurut Kenneth, dapat mengakibatkan bencana yang lebih besar di masa mendatang. Sebagai langkah konkret, Kenneth berencana merekomendasikan kepada Suku Dinas SDA Jakarta Barat untuk melayangkan surat resmi kepada Dinas SDA Jakarta, menuntut penyelesaian masalah ini dengan tegas dan penuh tanggung jawab.
Lebih lanjut, Kenneth menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengendalian banjir Jakarta. Banjir yang terjadi pada awal Maret 2025, yang merendam 122 RT dengan ketinggian air mencapai tiga meter, harus menjadi pelajaran berharga bagi Dinas SDA. Kenneth menilai bahwa diperlukan perencanaan kerja yang lebih baik dan komprehensif, yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti curah hujan ekstrem, infrastruktur yang belum optimal, dan pengelolaan sungai yang masih belum efektif. Ia berharap agar kejadian ini menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan pengelolaan sumber daya air di Jakarta guna mencegah bencana serupa terulang di masa depan.
- Daftar kerusakan yang ditemukan:
- Kebocoran sheet pile di sejumlah titik di sepanjang Kali Pesanggrahan.
- Lima pintu air yang tidak berfungsi.
- Satu rumah pompa yang kosong tanpa peralatan.