Merdeka Copper Gold (MDKA) Raih Kinerja Positif di 2024: Produksi Meningkat, Efisiensi Terjaga, dan Proyek Strategis Berjalan Lancar

Merdeka Copper Gold (MDKA) Catat Kinerja Keuangan Positif di Tahun 2024

PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) berhasil menutup tahun buku 2024 dengan pencapaian kinerja yang menggembirakan. Perusahaan menorehkan pertumbuhan produksi yang signifikan di seluruh lini bisnisnya, diiringi oleh peningkatan efisiensi biaya operasional dan kemajuan pesat dalam berbagai proyek strategis. Keberhasilan ini menunjukkan strategi bisnis MDKA yang efektif dan berkelanjutan dalam menghadapi dinamika pasar komoditas global.

Produksi Emas dan Tembaga sesuai Target

Tambang Emas Tujuh Bukit (TB Gold) berhasil mencapai target produksi emas tahunan, menghasilkan 115.867 ons emas. Biaya produksi per ons emas tercatat sebesar US$ 1.017, dengan All-in Sustaining Cost (AISC) sebesar US$ 1.337 dan Average Selling Price (ASP) mencapai US$ 2.371. Sementara itu, Tambang Tembaga Wetar juga menunjukkan kinerja yang solid dengan produksi tembaga mencapai 13.902 ton, sesuai dengan rencana produksi yang telah ditetapkan. Biaya produksi tembaga tercatat sebesar US$ 2,63 per pon, dan AISC sebesar US$ 3,58 per pon. Kinerja keuangan ini menunjukkan kemampuan MDKA dalam mengelola operasional pertambangan secara efisien, menghasilkan profitabilitas yang optimal meskipun menghadapi fluktuasi harga komoditas.

Pertumbuhan Signifikan di Sektor Nikel

Anak perusahaan MDKA, PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA), juga mencatatkan pertumbuhan produksi nikel yang signifikan. Tambang SCM milik MBMA mengalami peningkatan produksi saprolit lebih dari dua kali lipat, melonjak dari 2,3 juta wet metric ton (wmt) di tahun 2023 menjadi 4,9 juta wmt di tahun 2024. Produksi limonit juga meningkat tajam, mencapai 10,1 juta wmt. Keberhasilan ini didorong oleh peningkatan efisiensi operasional, terlihat dari penurunan biaya produksi tunai saprolit dan limonit masing-masing sebesar 24 persen dan 22 persen pada kuartal IV 2024 dibandingkan dengan kuartal I 2024. Hal ini menunjukkan komitmen MDKA dalam optimalisasi proses produksi dan pengelolaan sumber daya alam secara efisien dan berkelanjutan.

Kemajuan Proyek Strategis MDKA

MDKA juga menorehkan kemajuan signifikan dalam berbagai proyek strategisnya sepanjang tahun 2024. Berikut beberapa pencapaian penting:

  • Acid Iron Metal – AIM Plant: Pabrik pirit beroperasi penuh, pabrik asam beroperasi sejak April 2024, pabrik logam klorida telah rampung dan dalam tahap uji coba, dan pabrik katoda tembaga dalam tahap konstruksi akhir dengan uji coba parsial sejak kuartal IV 2024.
  • ESG HPAL (Kerja Sama dengan GEM Co, Ltd.): PT ESG, perusahaan patungan MBMA dan GEM, mulai memproduksi nikel dengan kapasitas 20.000 ton per tahun sejak Desember 2024. Pabrik Train B (kapasitas 10.000 ton per tahun) akan beroperasi pada kuartal I 2025.
  • HPAL 2 (PT Meiming New Energy Material): Perusahaan patungan kedua dengan GEM ini memiliki kapasitas produksi 25.000 ton nikel per tahun. Uji coba komponen utama, termasuk autoclave, dimulai pada akhir 2024, didukung oleh fasilitas persiapan pakan (FPP) GEM di IMIP.

Dukungan Saratoga Investama Sedaya (SRTG)

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG), sebagai salah satu pemegang saham MDKA, juga mencatat pertumbuhan positif di tahun 2024. Nilai aset bersih (NAV) SRTG meningkat 10,5 persen dari Rp 48,9 triliun pada 2023 menjadi Rp 53,9 triliun, didorong oleh optimalisasi portofolio investasi di perusahaan-perusahaan strategis seperti Adaro, AADI, dan TBIG. SRTG juga mencatatkan kenaikan dividen sebesar 36 persen menjadi Rp 3,8 triliun dan monetisasi portofolio yang menghasilkan arus kas tambahan Rp 4,5 triliun. Strategi investasi SRTG yang berfokus pada dividen yang kuat, peningkatan valuasi portofolio, dan investasi di perusahaan baru, termasuk akuisisi Brawijaya Healthcare, menunjukkan komitmen perusahaan dalam menciptakan nilai jangka panjang. Peningkatan loan-to-value (LTV) SRTG yang tetap berada pada level aman (3,1 persen) menjamin fleksibilitas keuangan perusahaan untuk menangkap peluang investasi yang menjanjikan.