Evakuasi Darurat Ibu Melahirkan dan Warga Terdampak Banjir Bandang Cililitan
Evakuasi Darurat di Cililitan: Ibu Melahirkan dan Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang
Banjir bandang yang melanda permukiman warga di kawasan Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/3/2025), telah memaksa pihak berwenang melakukan evakuasi darurat terhadap ratusan warga, termasuk seorang ibu yang baru saja melahirkan. Ketinggian air yang mencapai tiga meter menggenangi rumah-rumah warga, membuat mereka terjebak dan membutuhkan pertolongan segera. Operasi evakuasi ini melibatkan personel dari berbagai instansi, termasuk Satuan Brimob Polda Metro Jaya yang mengerahkan tim khusus dan peralatan lengkap untuk menyelamatkan warga yang terdampak.
AKP Sunarto, Wadanyon A Pelopor Satuan Brimob Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa timnya memprioritaskan evakuasi ibu dan bayi baru lahir, balita, serta warga yang sakit dan lanjut usia. Proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu karet, dibantu oleh peralatan pendukung seperti rompi pelampung dan dayung. Selain itu, satu unit kendaraan ranger dan satu truk angkut juga dikerahkan untuk membantu proses evakuasi dan pendistribusian bantuan. Tim evakuasi dilengkapi dengan satu perahu karet, satu mesin perahu, satu perahu sakunar, sepuluh rompi pelampung dan enam dayung. Proses evakuasi masih terus berlangsung hingga berita ini diturunkan. Data sementara menunjukan peralatan yang digunakan dalam evakuasi ini meliputi:
- Satu unit kendaraan ranger
- Satu truk angkut
- Satu perahu karet
- Satu mesin perahu
- Satu perahu sakunar
- 10 buah rompi pelampung
- Enam buah dayung
Banjir Jakarta: Lebih dari 100 RT Terendam
Bencana banjir yang melanda Jakarta Timur tak berdiri sendiri. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat lebih dari 105 Rukun Tetangga (RT) di Jakarta terendam banjir hingga Selasa siang. Curah hujan yang tinggi dan meluapnya Kali Ciliwung, Pesanggrahan, dan Krukut menjadi penyebab utama meluasnya genangan air. Sebaran banjir terbanyak tercatat di Jakarta Timur (47 RT), diikuti Jakarta Selatan (46 RT), dan Jakarta Barat (12 RT).
Ketinggian air bervariasi, dengan titik tertinggi mencapai hampir lima meter di Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Beberapa ruas jalan di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan juga tergenang. Ribuan warga terpaksa mengungsi ke sejumlah tempat pengungsian sementara, termasuk sekolah dasar, masjid, dan aula kelurahan. Data pengungsi tersebar di beberapa titik, antara lain Kampung Melayu (219 orang), Bidara Cina (88 orang), Cawang (183 orang), Pejaten Timur (750 orang), dan Cilandak Timur (158 orang). BPBD Jakarta menyatakan terus memantau situasi dan memberikan bantuan kepada warga terdampak.
Kejadian ini sekali lagi menggarisbawahi pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan perlunya langkah-langkah antisipatif untuk meminimalisir dampak buruk banjir di wilayah perkotaan. Koordinasi yang baik antar instansi terkait sangat krusial dalam memastikan proses evakuasi dan penanggulangan bencana berjalan efektif dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.