Penyelidikan Kematian Mahasiswa UKI Berjalan, Polisi Periksa 27 Saksi

Penyelidikan Kematian Mahasiswa UKI Berjalan, Polisi Periksa 27 Saksi

Lebih dari seminggu berlalu sejak ditemukannya jenazah Kenzha Ezra Walewangko (22), mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), di lingkungan kampus pada Selasa, 4 Maret 2025. Hingga kini, misteri penyebab kematian Kenzha masih menjadi fokus penyelidikan intensif pihak kepolisian Polres Metro Jakarta Timur. Meskipun proses penyelidikan telah memasuki hari kedelapan sejak laporan polisi dibuat, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, menegaskan bahwa tidak ada kendala berarti yang menghambat proses tersebut. Namun, kompleksitas kasus ini membutuhkan serangkaian pemeriksaan yang detail dan menyeluruh.

Proses penyelidikan yang sedang dilakukan melibatkan berbagai tahapan pemeriksaan ilmiah yang kompleks. Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan bahwa penyelidikan mencakup beberapa aspek penting, antara lain: pemeriksaan DNA, pemeriksaan rongga tubuh, toksikologi, histologi, dan digital forensik. Setiap tahapan pemeriksaan ini melibatkan para ahli di bidangnya, memastikan keakuratan dan kelengkapan data yang diperlukan untuk mengungkap penyebab kematian Kenzha. Pemeriksaan digital forensik misalnya, memerlukan analisis mendalam terhadap rekaman video yang relevan, sebuah proses yang membutuhkan keahlian khusus dan waktu yang cukup lama.

Hingga saat ini, penyidik telah memeriksa sebanyak 27 saksi yang diduga mengetahui peristiwa sebelum kematian Kenzha. Rincian saksi-saksi tersebut meliputi 19 mahasiswa, lima petugas keamanan kampus, satu orang dari otoritas kampus, satu perwakilan rektorat, dan satu pihak dari rumah sakit UKI. Proses pengumpulan keterangan dari para saksi ini merupakan bagian penting dalam rekonstruksi kronologi kejadian dan pengungkapan fakta-fakta yang relevan. Kepolisian menegaskan, proses pengumpulan bukti dan pemeriksaan saksi terus dilakukan secara intensif sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) penyelidikan yang berlaku.

Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menekankan bahwa penyelidikan masih berfokus pada upaya untuk mendapatkan gambaran utuh tentang kronologi kejadian. Hal ini juga terkait dengan informasi awal yang menyebutkan adanya dugaan cekcok dan pesta minuman keras di lingkungan kampus sebelum kematian Kenzha. Pihak kepolisian meminta masyarakat agar tidak melakukan spekulasi dan menunggu hasil penyelidikan secara resmi. Sementara itu, pihak Universitas Kristen Indonesia (UKI) menyatakan komitmen penuh untuk bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam mengungkap kasus ini. Dalam pernyataan resmi yang diunggah melalui akun Instagram resmi mereka, @uki_1953, UKI menyampaikan belasungkawa mendalam dan menyerukan agar semua pihak menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.

Proses penyelidikan Scientific Crime Investigation yang sedang berlangsung diyakini akan memberikan hasil yang akurat dan objektif. Polisi berharap, dengan metode penyelidikan yang komprehensif dan terukur ini, misteri kematian Kenzha Ezra Walewangko akan segera terungkap dan memberikan kepastian hukum bagi keluarga korban serta meredakan keresahan publik.