Uang Simpanan Hari Raya dan Dana Komite SMPN 2 Purwokerto Senilai Rp 64 Juta Raib Digondol Maling
Uang Simpanan Hari Raya dan Dana Komite SMPN 2 Purwokerto Raib Digondol Maling
Kehebohan melanda SMP Negeri 2 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (13/3/2025) pagi. Sejumlah uang simpanan yang dipersiapkan untuk hari raya Idul Fitri para guru dan karyawan, serta dana komite sekolah, raib digondol pencuri. Total kerugian yang dialami mencapai Rp 64 juta. Kejadian ini terungkap setelah seorang karyawan sekolah menemukan laci tempat penyimpanan uang dalam keadaan kosong.
Siti Aminah, Koordinator Tata Usaha SMPN 2 Purwokerto, menjelaskan kronologi pencurian tersebut. Ia menyatakan bahwa uang sebesar Rp 64 juta tersebut terdiri dari dua pos. Pertama, simpanan hari raya para anggota koperasi sekolah senilai Rp 10 juta, dan kedua, dana kas komite sekolah sebesar Rp 50 juta. Uang tersebut, menurut Aminah, masih aman tersimpan di laci pada hari Rabu (12/3/2025). Namun, pagi harinya, uang tersebut telah lenyap. Yang mengejutkan, barang-barang berharga lainnya di sekitar laci, seperti laptop, tetap berada di tempat semula, seolah-olah pencuri hanya mengincar uang tersebut. Dana simpanan hari raya tersebut rencananya akan segera dibagikan kepada seluruh anggota koperasi, sementara dana komite sekolah diperuntukkan sebagai modal usaha kantin sekolah.
Pihak kepolisian dari Polresta Banyumas langsung bergerak cepat merespon laporan pencurian tersebut. Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan, menjelaskan bahwa tim penyidik telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk rekaman CCTV yang terpasang di lingkungan sekolah. Saat ini, polisi tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan keterangan tambahan untuk mengungkap pelaku pencurian dan motif di baliknya. Proses identifikasi pelaku dan penemuan jejak pencuri menjadi fokus utama dalam upaya mengungkap kasus ini dan mengembalikan uang yang telah hilang.
Kejadian ini menimbulkan keresahan dan kerugian besar bagi sekolah. Hilangnya dana simpanan hari raya tentu akan mempengaruhi rencana pembagian bonus bagi para guru dan karyawan. Sementara itu, hilangnya dana komite sekolah juga berpotensi menghambat operasional kantin sekolah. Pihak sekolah berharap agar kepolisian dapat segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya sehingga memberikan rasa aman dan keadilan.
Langkah-langkah yang telah dilakukan pihak sekolah dan kepolisian antara lain:
- Pelaporan resmi ke pihak berwajib.
- Olah TKP oleh tim kepolisian.
- Pengumpulan rekaman CCTV.
- Pemeriksaan saksi-saksi.
- Penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas pelaku.
Polisi masih bekerja keras untuk mengungkap kasus ini dan berharap masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini dapat segera menghubungi pihak kepolisian.