Krisis TPA Jalupang Karawang: Warga Ancam Lapor Gubernur, Tuntut Pengelolaan Sampah yang Lebih Baik
Krisis TPA Jalupang Karawang: Warga Ancam Lapor Gubernur, Tuntut Pengelolaan Sampah yang Lebih Baik
Situasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalupang di Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, semakin mencemaskan. Tumpukan sampah setinggi 14 meter yang menerapkan sistem open dumping telah memicu keresahan warga sekitar, khususnya Desa Wancimekar. Ancaman terhadap kesehatan masyarakat akibat genangan air lindi dan potensi pencemaran sumber air bersih semakin nyata, mendorong warga untuk mengambil langkah tegas. Keluhan warga ini bukan hanya soal estetika lingkungan, melainkan ancaman serius bagi kesehatan dan keselamatan mereka. Kondisi TPA yang memprihatinkan ini semakin diperparah oleh akses jalan yang tergenang air lindi, membuat armada pengangkut sampah kesulitan beroperasi.
Sejumlah warga, diwakili oleh dr. Irawan, seorang pengamat lingkungan dan kesehatan sekaligus warga Desa Wancimekar, mengungkapkan keprihatinannya. Menurutnya, air lindi yang dihasilkan dari tumpukan sampah yang semakin menggunung, khususnya saat musim hujan, merupakan ancaman serius bagi kesehatan warga. Beliau mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang untuk segera melakukan pemeriksaan kualitas air lindi dan uji sampling limbah cair di TPA Jalupang. Langkah ini dianggap krusial untuk memastikan tingkat pencemaran dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Kegagalan pemerintah daerah dalam mengatasi masalah ini, menurut dr. Irawan, akan berujung pada laporan resmi kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Lebih lanjut, dr. Irawan menegaskan bahwa surat protes yang telah ditandatangani oleh 500 warga Desa Wancimekar siap dikirimkan kepada Pemprov Jawa Barat dan Bupati Karawang.
Warga lainnya, Jaelani, turut menyuarakan harapannya agar Pemkab Karawang menerapkan sistem pemilahan sampah sebelum pembuangan. Ia meyakini, dengan memisahkan sampah plastik misalnya, tumpukan sampah tidak akan terus meninggi. Ia juga berharap Wakil Bupati Karawang, Maslani, yang berasal dari Desa Wancimekar, lebih peduli terhadap lingkungan tempat tinggalnya dan mengambil peran aktif dalam mengatasi krisis ini. Peristiwa kebakaran sampah di TPA Jalupang pada Oktober 2023 lalu juga menjadi sorotan, yang dampak asapnya dirasakan oleh empat desa di sekitarnya: Wancimekar, Pangulah, Pucung, dan Cikampek Utara.
Menanggapi keresahan warga, Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang melalui Kepala Dinkes, Endang Suryadi, menyatakan akan segera melakukan pemeriksaan kualitas air dan udara di Desa Wancimekar. Pemeriksaan ini diprioritaskan mengingat laporan warga yang menunjukkan potensi pencemaran air bersih. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Yayuk Sri Rahayu, menjelaskan bahwa pemeriksaan akan dilakukan oleh Dinkes Karawang dan unsur Puskesmas menggunakan sanitarian kit yang tersedia di 50 Puskesmas Kabupaten Karawang. Meskipun demikian, Yayuk menekankan bahwa hasil pemeriksaan bersifat internal dan hanya untuk pemantauan, bukan untuk publikasi karena hanya puskesmas terakreditasi yang berwenang menerbitkan hasil tertulis. Sebagai langkah sementara, puskesmas di Kotabaru telah diminta melakukan sanitasi dasar dan surveilans kesehatan.
Krisis TPA Jalupang ini menjadi cerminan pentingnya pengelolaan sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan. Kegagalan pemerintah daerah dalam mengatasi masalah ini tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat, tetapi juga berpotensi memicu konflik sosial yang lebih luas. Tuntutan warga agar Pemkab Karawang serius menangani masalah ini, sekaligus menjadi tekanan moral untuk pemerintah daerah agar segera bertindak efektif dan transparan dalam mengatasi permasalahan TPA Jalupang.