Evandra Florasta: Menuju Piala Dunia U-17 Lewat Piala Asia U-17 2025

Evandra Florasta: Menuju Piala Dunia U-17 Lewat Piala Asia U-17 2025

Gelandang muda berbakat, Evandra Florasta, tengah bersiap menghadapi tantangan besar dalam karier sepak bolanya. Ia akan memperkuat Tim Nasional U-17 Indonesia di Piala Asia U-17 2025 yang akan dihelat di Qatar. Keikutsertaannya ini bukan sekadar partisipasi, melainkan sebuah ambisi kuat untuk membawa Indonesia melangkah lebih jauh, bahkan hingga ke Piala Dunia U-17. Pengalaman pahit di Piala Asia U-20 2023 lalu menjadi pelajaran berharga yang telah menempa mentalitasnya, mengubahnya menjadi pemain yang lebih tangguh dan bertekad. Kegagalan masa lalu justru menjadi batu loncatan menuju kesuksesan di masa depan.

Bertanding di Grup C bersama tim-tim kuat seperti Korea Selatan, Afghanistan, dan Yaman, bukanlah halangan bagi Evandra. Ia menyatakan kesiapannya untuk berjuang maksimal demi meraih mimpi besar tersebut. “Kondisi saya sangat baik. Saya tetap berlatih selama cuti seminggu yang diberikan pelatih. Jadi, saya tetap siap tempur,” ungkap pemain kelahiran Malang ini. Lebih dari sekadar persiapan fisik, Evandra juga menunjukkan kematangan mentalnya dalam menghadapi tekanan. Ia menyadari bahwa Piala Asia U-17 akan jauh lebih kompetitif dibandingkan turnamen sebelumnya, seperti Kualifikasi Piala Asia atau Piala AFF. Namun, ia optimistis bahwa dengan pengalaman dan peningkatan kemampuan tim, Indonesia mampu bersaing dan memberikan penampilan terbaik di setiap pertandingan. Ia juga telah berpesan kepada rekan-rekannya agar tidak terbebani oleh ekspektasi publik. “Jangan jadikan tekanan masyarakat sebagai beban. Nikmati pertandingan, percaya diri, dan jadikan itu sebagai motivasi,” pesan Evandra kepada timnya.

Disiplin dan fokus menjadi kunci keberhasilan tim U-17. Tim pelatih di bawah komando Nova Arianto menerapkan aturan ketat, terutama terkait penggunaan media sosial. Larangan penggunaan media sosial, yang diberlakukan sejak babak kualifikasi Piala AFF, bertujuan untuk menjaga konsentrasi dan fokus tim selama masa persiapan. “Aturan larangan medsos sudah diterapkan sejak Piala AFF. Tidak boleh aktif di medsos, membuat story, atau status sampai turnamen selesai,” jelas Evandra. Konsekuensi pelanggaran cukup berat, yaitu denda Rp500.000 atau bahkan dikeluarkan dari tim. Namun, Evandra memastikan bahwa seluruh anggota tim mematuhi aturan tersebut demi kesuksesan bersama. “Anak-anak tidak ada yang melanggar, semua patuh. Demi kebaikan bersama, saya pun tidak berani melanggar,” tegasnya. Komitmen dan disiplin inilah yang diharapkan akan membawa Timnas U-17 Indonesia meraih hasil maksimal di Piala Asia U-17 2025 mendatang.

Evandra Florasta bukan hanya sekadar pemain sepak bola, ia adalah representasi dari semangat pantang menyerah dan kerja keras generasi muda Indonesia. Perjalanannya menuju Piala Dunia U-17 masih panjang dan penuh tantangan, tetapi dengan tekad bulat dan persiapan matang, ia siap menghadapi segala rintangan. Kisah perjuangannya ini diharapkan dapat menginspirasi banyak anak muda Indonesia untuk mengejar mimpi mereka dengan gigih dan disiplin.