Kemensos Siap Luncurkan Program Sekolah Rakyat: Rekrutmen Guru dan Siswa Dimulai April 2025

Kemensos Siap Luncurkan Program Sekolah Rakyat: Rekrutmen Guru dan Siswa Dimulai April 2025

Kementerian Sosial (Kemensos) tengah mempersiapkan peluncuran program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini dijadwalkan akan dimulai pada bulan Juli 2025 di 53 lokasi di Indonesia yang telah ditentukan, menyusul penetapan lokasi tersebut beberapa waktu lalu. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat akan mencakup jenjang pendidikan dasar hingga menengah atas (SD, SMP, dan SMA) dengan standar kurikulum nasional.

Kurikulum Sekolah Rakyat tidak hanya berfokus pada pembelajaran formal, tetapi juga menekankan pada pengembangan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan praktis. Gus Ipul menegaskan komitmen pemerintah untuk menyediakan pendidikan yang komprehensif dan tanpa biaya bagi peserta didik. "Sekolah ini sepenuhnya gratis," tegas Mensos. "Termasuk seragam, makan, dan tempat tinggal di asrama." Hal ini disampaikan dalam keterangan resmi yang diterima pada Kamis, 13 Maret 2025.

Tahapan Persiapan dan Rekrutmen

Kemensos telah membentuk tim formatur Sekolah Rakyat yang terdiri dari unsur pengarah, pelaksana, dan ahli. Tim pelaksana dibagi ke dalam beberapa satuan tugas (satgas) yang menangani berbagai aspek, termasuk rekrutmen guru, rekrutmen siswa, dan pengembangan kurikulum. Proses rekrutmen guru dan siswa dijadwalkan akan dimulai pada akhir Maret atau awal April 2025, setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto. "Jika sesuai rencana, pendaftaran akan dibuka dalam waktu satu sampai dua bulan mendatang," tambah Gus Ipul.

Kolaborasi Antar Kementerian dan Ahli

Sekolah Rakyat tidak berjalan sendiri. Kemensos menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan keberhasilan program ini. Dalam upaya membangun karakter peserta didik, Kemensos menggandeng Kementerian Agama (Kemenag) untuk merancang kurikulum pendidikan karakter yang akan diberikan di luar jam sekolah formal. Kemenag juga akan berperan dalam merekrut tenaga pengajar keagamaan yang kompeten. Program ini akan berlangsung dalam sistem asrama (boarding school), sehingga kegiatan siswa terjadwal dengan baik, mencakup pendidikan formal di pagi hari dan pendidikan karakter di sore hingga malam hari.

"Kerja sama dengan Kemenag difokuskan pada pendidikan karakter," jelas Gus Ipul. "Pendidikan formal dengan kurikulum unggul akan berlangsung di pagi hari, sementara pendidikan karakter akan mengisi sore hingga malam hari. Kami sangat mengharapkan dukungan penuh dari Kemenag dalam hal ini." Integrasi pendidikan formal dan karakter ini diharapkan dapat mencetak generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan berwawasan kebangsaan.

Sekolah Rakyat akan menawarkan: * Pendidikan gratis 100% (termasuk seragam, makan, dan asrama) * Kurikulum nasional dengan penekanan pada pengembangan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan * Sistem boarding school untuk memastikan pengawasan dan pembinaan yang optimal * Kerjasama dengan Kemenag untuk pendidikan karakter dan rekrutmen tenaga pengajar keagamaan

Program Sekolah Rakyat diharapkan dapat memberikan akses pendidikan yang setara bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, serta berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.