Vinessa Inez: Mengarungi Peran Ibu Tunggal dan Tantangannya Membesarkan Zio

Vinessa Inez: Mengarungi Peran Ibu Tunggal dan Tantangannya Membesarkan Zio

Aktris Vinessa Inez, dikenal publik lewat sejumlah peran di layar kaca dan lebar, kini tengah fokus pada peran yang paling menantang: menjadi seorang ibu tunggal. Pernikahannya dengan aktor Ryan Deye yang berakhir pada tahun 2019, telah menempatkannya pada perjalanan penuh dinamika dalam membesarkan putranya, Zio, yang kini berusia enam tahun. Perjuangan Vinessa sebagai single parent bukanlah tanpa rintangan, namun tekad dan kasih sayangnya pada Zio menjadi pendorong utama dalam melewati setiap tahapan perkembangan sang anak.

Dalam wawancara eksklusif baru-baru ini di Studio Pagi Pagi Ambyar Trans TV, Vinessa dengan jujur mengungkapkan lika-liku perannya sebagai ibu tunggal. "Perjalanan sebagai single mom selama hampir enam tahun ini memang penuh pasang surut," ujarnya. "Ada momen-momen bahagia menyaksikan tumbuh kembang Zio, namun ada pula tantangan ganda yang harus dihadapi. Semua perasaan, baik itu suka, duka, marah, atau sedih, terasa berlipat ganda karena saya harus menjalankan peran ganda sebagai ibu dan sekaligus ayah," tambahnya. Vinessa menggambarkan bagaimana dirinya harus membagi waktu dan energi untuk memenuhi segala kebutuhan Zio, mulai dari mengurus pendidikan, kesehatan, hingga memenuhi kebutuhan emosionalnya.

Masa-masa pasca perceraian, khususnya di awal-awal proses adaptasi, merupakan periode yang cukup berat bagi Vinessa. "Bukan kesedihan yang mendominasi, melainkan tantangan beradaptasi dengan situasi baru," jelasnya. Bayangan membesarkan Zio seorang diri, yang saat itu masih berusia satu tahun, sambil menjalani karirnya sebagai aktris, menimbulkan rasa khawatir dan kelelahan yang mendalam. Vinessa mengakui, usia mudanya saat itu (22 tahun) menambah beban tersendiri dalam menjalani peran sebagai orang tua tunggal.

Menariknya, Vinessa dengan bijak mengelola hubungannya dengan mantan suami, Ryan Deye, demi kebaikan Zio. Ia mengungkapkan belum saatnya memperkenalkan Zio kepada Ryan. "Saya ingin memastikan Zio sudah cukup dewasa untuk memahami situasi perpisahan orang tuanya. Memperkenalkan ayahnya terlalu dini, sebelum Zio mengerti, rasanya tidak adil," tuturnya. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan faktor usia dan pemahaman emosional Zio. Vinessa menegaskan, jika Zio bertanya tentang ayahnya, ia akan menjawab dengan jujur dan penuh kasih sayang, memastikan sang anak tetap merasa dicintai dan dihargai.

Ketika ditanya tentang pertanyaan Zio mengenai ayahnya, Vinessa menjelaskan, "Pertanyaan Zio biasanya seputar keberadaan ayahnya. Dan saya selalu menjawab, 'Tentu saja kamu punya ayah.' Saya tak mungkin mengatakan sebaliknya. Hal terpenting adalah memastikan Zio merasa dicintai dan memiliki rasa aman." Sikap Vinessa ini menunjukkan komitmennya untuk memberikan kasih sayang dan pengasuhan terbaik untuk Zio, terlepas dari status perkawinannya.

Perjalanan Vinessa Inez sebagai single parent menjadi inspirasi bagi banyak perempuan yang berada dalam situasi serupa. Kisahnya mengingatkan kita tentang kekuatan, ketabahan, dan pengorbanan seorang ibu dalam membesarkan anaknya. Ia membuktikan bahwa cinta dan kasih sayang seorang ibu mampu mengatasi segala tantangan dan kesulitan dalam kehidupan.