Mendagri Tekankan Perbaikan Infrastruktur Jalan Jelang Mudik Lebaran 2025
Mendagri Tekankan Perbaikan Infrastruktur Jalan Jelang Mudik Lebaran 2025
Menjelang arus mudik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendesak pemerintah daerah (Pemda) untuk segera melakukan pengecekan dan perbaikan infrastruktur jalan. Langkah ini dinilai krusial untuk memastikan kelancaran arus mudik dan memberikan kenyamanan bagi para pemudik. Mendagri menekankan pentingnya tanggung jawab Pemda dalam merawat infrastruktur jalan di wilayahnya, baik jalan provinsi maupun kabupaten/kota. Kerusakan jalan yang ada harus segera ditangani sebelum memasuki periode puncak arus mudik.
Dalam keterangan pers pada Jumat (14/3/2025), Mendagri Tito Karnavian secara tegas meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan di setiap daerah untuk melakukan inspeksi menyeluruh terhadap kondisi jalan di bawah kewenangan mereka. Ia memerintahkan agar jalan yang berlubang dan rusak segera diperbaiki. Mendagri menyadari terbatasnya waktu persiapan jelang mudik Lebaran tahun ini, sehingga penggunaan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) menjadi opsi yang dipertimbangkan. Untuk memperkuat landasan hukum penggunaan BTT dalam konteks perbaikan jalan ini, Mendagri berencana menerbitkan surat edaran resmi. Jika Pemda masih ragu menggunakan BTT, surat edaran tersebut diharapkan dapat menjadi dasar hukum yang kuat bagi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk perbaikan infrastruktur jalan yang rusak.
Selain fokus pada perbaikan infrastruktur jalan, Mendagri juga mengingatkan Pemda untuk memperhatikan potensi hambatan lain yang dapat mengganggu kelancaran arus mudik. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah penertiban pasar tumpah yang seringkali muncul selama bulan Ramadhan. Pasar tumpah yang tidak terkendali berpotensi menyebabkan kemacetan dan menghambat perjalanan para pemudik. Upaya penertiban pasar tumpah dan pengaturan lalu lintas yang terintegrasi menjadi bagian penting dalam memastikan kelancaran arus mudik.
Provinsi-provinsi yang menjadi jalur utama arus mudik, terutama Jawa dan Sumatera, perlu memberikan perhatian khusus pada kelancaran lalu lintas. Mendagri menyinggung keberadaan jalan tol Trans Sumatera dan kondisi jalan nasional yang relatif baik sebagai potensi jalur mudik utama. Jalur pelabuhan Bakauheni-Merak juga diprediksi akan menjadi jalur alternatif yang cukup padat. Oleh karena itu, koordinasi dan antisipasi yang matang dari Pemda di provinsi-provinsi tersebut sangat dibutuhkan. Persiapan yang matang mencakup tidak hanya perbaikan infrastruktur tetapi juga strategi manajemen lalu lintas yang efektif untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan.
Secara keseluruhan, instruksi Mendagri ini menekankan pentingnya kesiapsiagaan Pemda dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2025. Perbaikan infrastruktur jalan dan antisipasi potensi hambatan lainnya menjadi kunci utama untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan kelancaran perjalanan para pemudik. Kerja sama yang solid antara pemerintah pusat dan Pemda, serta pemanfaatan anggaran yang efisien, diharapkan dapat mewujudkan mudik Lebaran yang aman dan lancar.