Puting Beliung Landa Sadai, Bangka Selatan: 40 Rumah Rusak, Dua Warga Luka
Puting Beliung Landa Sadai, Bangka Selatan: 40 Rumah Rusak, Dua Warga Terluka
Kecamatan Sadai, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dilanda bencana puting beliung pada Jumat siang, 14 Maret 2025, sekitar pukul 13.00 WIB. Peristiwa tersebut mengakibatkan kerusakan signifikan pada sejumlah rumah warga dan melukai dua orang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Bangka Belitung langsung bergerak cepat merespon kejadian ini dengan mendirikan posko darurat di lokasi bencana untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada para korban.
Berdasarkan data sementara yang diperoleh dari Kepala BPBD Kepulauan Bangka Belitung, Mikron Antariksa, tercatat sebanyak 40 rumah warga mengalami kerusakan akibat amukan angin puting beliung tersebut. Dari jumlah tersebut, 21 rumah mengalami kerusakan yang tergolong berat dan sedang, sementara sisanya mengalami kerusakan ringan. Kerusakan yang paling banyak terlihat adalah kerusakan pada atap rumah yang jebol dan kanopi teras yang ambruk. Kondisi ini tentunya menimbulkan keprihatinan dan mendesak perlunya bantuan segera bagi para korban yang terdampak.
Dua warga dilaporkan mengalami luka-luka akibat terjangan puting beliung dan langsung mendapatkan perawatan medis di Puskesmas terdekat. Kondisi keduanya kini dilaporkan stabil setelah mendapatkan penanganan medis berupa penjahitan luka di bagian kepala dan kaki. Meskipun demikian, dampak psikologis dari bencana ini juga perlu diperhatikan dan mendapat penanganan yang memadai.
BPBD Kepulauan Bangka Belitung telah menyalurkan bantuan darurat untuk meringankan beban para korban. Bantuan tersebut berupa:
- 30 lembar terpal untuk membantu melindungi rumah yang rusak dari hujan.
- 15 buah kasur untuk memberikan tempat tidur yang layak.
- 200 kotak makanan siap saji untuk memenuhi kebutuhan pangan sementara.
Selain menyalurkan bantuan tersebut, tim BPBD juga membantu membersihkan puing-puing bangunan dan melakukan pendataan untuk penyaluran bantuan lebih lanjut, termasuk kemungkinan penyediaan dapur umum. Sebanyak 40 kepala keluarga terdampak bencana hingga saat ini masih bertahan di rumah masing-masing, meskipun dengan kondisi rumah yang rusak.
Meskipun bantuan darurat telah diberikan, upaya selanjutnya perlu difokuskan pada perbaikan rumah yang rusak dan pemulihan kehidupan warga yang terdampak. Hal ini memerlukan kerjasama yang baik antara BPBD, pemerintah daerah, dan berbagai pihak terkait. BMKG Pangkalpinang telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir, sehingga warga diimbau tetap waspada dan meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya di wilayah yang rawan terhadap puting beliung. Peningkatan kesadaran masyarakat dan kesiapan infrastruktur untuk menghadapi bencana serupa di masa mendatang sangatlah krusial untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan.