Proyeksi Arus Mudik Lebaran 2025: Pasar Senen dan Yogyakarta Jadi Titik Terpadat

Proyeksi Arus Mudik Lebaran 2025: Pasar Senen dan Yogyakarta Jadi Titik Terpadat

Hasil survei kolaborasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Litbang Kompas mengungkap proyeksi arus mudik Lebaran 2025. Survei ini memberikan gambaran mengenai titik-titik transportasi yang diprediksi akan mengalami kepadatan tinggi selama periode mudik. Data yang diperoleh menunjukkan prediksi lonjakan penumpang yang signifikan di sejumlah moda transportasi dan lokasi strategis. Hal ini mendorong pemerintah untuk mempersiapkan strategi antisipasi guna meminimalisir potensi kemacetan dan memastikan kelancaran arus mudik.

Salah satu temuan kunci survei adalah prediksi tingginya jumlah pemudik yang akan berangkat dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Stasiun ini diproyeksikan akan menjadi titik keberangkatan terpadat dengan jumlah pemudik mencapai 4,08 juta orang. Sementara itu, Stasiun Yogyakarta Tugu diprediksi menjadi tujuan utama dengan 2,02 juta pemudik. Data ini menunjukkan konsentrasi arus mudik yang signifikan di kedua titik tersebut, menandakan perlunya persiapan yang matang dari berbagai pihak terkait, termasuk operator kereta api dan pemerintah daerah setempat.

Di sektor transportasi udara, Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar diprediksi menjadi bandara asal tersibuk dengan 1,60 juta penumpang. Bandara Juanda di Surabaya, di sisi lain, diproyeksikan sebagai bandara tujuan terpadat dengan 3,24 juta penumpang. Perbedaan jumlah penumpang yang signifikan antara bandara asal dan tujuan di kedua lokasi ini menunjukkan pola perjalanan udara selama mudik Lebaran. Hal ini memerlukan strategi khusus dalam pengaturan penerbangan dan manajemen lalu lintas di bandara, guna menghindari penumpukan penumpang dan penundaan keberangkatan.

Untuk transportasi laut, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya diprediksi menjadi pelabuhan yang paling sibuk, baik sebagai pelabuhan asal maupun tujuan. Survei memproyeksikan 292.810 penumpang akan berangkat dari Tanjung Perak, sementara 766.380 penumpang akan tiba di pelabuhan yang sama. Angka ini menunjukkan peran vital Pelabuhan Tanjung Perak dalam arus mudik Lebaran dan membutuhkan antisipasi yang cermat dari otoritas pelabuhan untuk mengelola arus lalu lintas kapal dan penumpang.

Survei juga menjabarkan prediksi moda transportasi yang paling banyak dipilih oleh pemudik. Berikut data rinciannya:

  • Mobil pribadi: 33,69 juta orang (23 persen)
  • Bus: 24,76 juta orang (16,9 persen)
  • Kereta api antarkota: 23,58 juta orang (16,1 persen)
  • Pesawat: 19,77 juta orang (13,5 persen)
  • Sepeda motor: 12,74 juta orang (8,7 persen)

Dominasi penggunaan mobil pribadi menunjukkan tantangan tersendiri dalam mengelola arus lalu lintas di jalan raya. Pemerintah telah menyiapkan beberapa strategi untuk mengantisipasi lonjakan pemudik, termasuk penerapan kebijakan work from anywhere (WFA), penyelenggaraan mudik gratis, rekayasa lalu lintas, dan pengaturan lalu lintas di daerah-daerah rawan kemacetan. Implementasi strategi-strategi ini diharapkan dapat meringankan kepadatan dan memastikan keamanan dan kenyamanan para pemudik selama perjalanan.

Kesimpulannya, survei ini memberikan gambaran yang komprehensif mengenai proyeksi arus mudik Lebaran 2025, menyorot titik-titik kepadatan dan moda transportasi yang paling banyak digunakan. Persiapan yang matang dan terintegrasi dari berbagai pihak sangat krusial untuk memastikan kelancaran dan keselamatan arus mudik.