Revolusi Energi Hijau: Pabrik Biomassa Sawit Mampu Ubah Limbah Menjadi Energi Terbarukan

Revolusi Energi Hijau: Pabrik Biomassa Sawit Ubah Limbah Menjadi Energi Terbarukan

Kolaborasi strategis antara PT Multi Hijau Lestari (MHL) dan PT Suar Energi Futura telah membuahkan hasil nyata dalam upaya transisi energi nasional. Kedua perusahaan ini akan segera mengoperasikan pabrik biomassa yang mampu mengubah limbah tandan kosong (EFB) sawit menjadi pelet biomassa bernilai tinggi. Pabrik yang direncanakan beroperasi pada akhir tahun 2025 ini memiliki kapasitas produksi yang signifikan, yakni 10 ton per jam. Langkah inovatif ini diyakini akan memberikan dampak positif yang luas bagi industri kelapa sawit dan perekonomian nasional.

Direktur Utama PT Multi Karya Tataraya (MKTR), Pahlevi Pangerang, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah sawit. "Pabrik ini hadir sebagai solusi efektif dalam mengatasi permasalahan limbah tandan kosong sawit yang selama ini menjadi tantangan bagi industri kelapa sawit," ujar Pahlevi dalam keterangan tertulis pada Selasa (4/3/2025). Lebih jauh, Pahlevi menekankan bahwa proyek ini bukan hanya sekadar solusi pengelolaan limbah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru yang signifikan, baik bagi MKTR maupun bagi industri kelapa sawit secara keseluruhan. Efisiensi biaya dalam penanganan limbah dan potensi pasar pelet biomassa akan berkontribusi pada peningkatan profitabilitas dan daya saing industri.

Langkah nyata telah dilakukan oleh MHL sejak November 2024. Direktur MHL, Dadan Ramdhani, memaparkan bahwa uji coba produksi pelet EFB telah dilakukan dengan membangun fasilitas produksi berskala kecil. Uji coba ini difokuskan untuk memastikan kualitas pelet biomassa yang dihasilkan sesuai standar industri. Standar tersebut meliputi beberapa aspek penting, antara lain:

  • Tinggi kalori
  • Rendah potasium & klorin (mencegah korosi pada boiler)
  • Kadar air sesuai standar (menjamin efisiensi pembakaran)
  • Aman digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Hasil uji coba pembakaran pelet EFB dibandingkan dengan cangkang sawit menunjukkan performa pelet EFB yang melebihi ekspektasi. "Hasil ini mengukuhkan potensi besar pelet EFB sebagai sumber energi terbarukan yang handal," tegas Dadan. Dadan optimistis pabrik biomassa ini akan menjadi game changer dalam industri pengelolaan limbah sawit, mendorong peningkatan efisiensi, profitabilitas, dan berkontribusi pada pencapaian target transisi energi hijau nasional.

Proyek ini tidak hanya berdampak positif pada lingkungan melalui pengurangan limbah, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi melalui inovasi dan pengembangan industri energi terbarukan di Indonesia. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi industri lain dalam mengelola limbah secara berkelanjutan dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang ramah lingkungan. Dengan kapasitas produksi yang besar dan standar kualitas yang terjamin, pabrik ini siap menjadi pilar penting dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai target energi hijau di masa depan.