Pemerintah Jaga Stabilitas Harga Bapok Jelang Lebaran: Koordinasi Intensif dengan Seluruh Pihak Terkait
Pemerintah Jaga Stabilitas Harga Bapok Jelang Lebaran: Koordinasi Intensif dengan Seluruh Pihak Terkait
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, pemerintah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kenaikan harga bahan pokok. Antisipasi lonjakan harga ini menjadi prioritas utama Kementerian Perdagangan (Kemendag) guna memastikan keterjangkauan dan ketersediaan komoditas penting bagi masyarakat. Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok melalui koordinasi intensif dengan berbagai pihak, mulai dari distributor dan pemasok hingga pemerintah daerah.
Langkah-langkah yang diambil Kemendag mencakup pemantauan harga secara intensif dan menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia. Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) menjadi tulang punggung upaya ini, dengan data yang diperbarui setiap hari. Sistem ini memungkinkan identifikasi dini daerah-daerah yang menunjukkan potensi kenaikan harga signifikan, sehingga intervensi dapat dilakukan secara cepat dan tepat sasaran.
"Pemantauan harga bukan hanya terfokus di Jakarta, tetapi merata di seluruh Indonesia," jelas Menteri Budi dalam keterangan pers usai melakukan peninjauan langsung di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (15/3/2025). "Data SP2KP memungkinkan kami mengetahui secara real-time harga komoditas di setiap daerah. Jika ditemukan anomali harga, kami akan langsung berkoordinasi dengan dinas terkait, distributor, pemasok, produsen, hingga Satgas Pangan di daerah tersebut."
Peninjauan di Pasar Ciracas sendiri memberikan gambaran terkini kondisi harga sejumlah komoditas. Hasilnya menunjukkan beberapa komoditas masih berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), antara lain:
- Beras SPHP: Rp 12.000/kg (HET Rp 12.500/kg)
- Telur Ayam: Rp 28.000/kg (HET Rp 30.000/kg)
- Ayam: Rp 26.000/kg (HET Rp 40.000/kg)
- Daging: Rp 140.000/kg (Sesuai HET)
Sementara itu, harga Minyakita terpantau sedikit di atas HET, yaitu Rp 16.000/liter (HET Rp 15.700/liter). Meskipun demikian, Menteri Budi menilai harga tersebut masih dalam kategori wajar. Selain itu, dilakukan juga pengecekan langsung terhadap takaran Minyakita untuk memastikan kepatuhan terhadap standar isi kemasan.
Kemendag menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar stakeholder dalam menjaga stabilitas harga. Koordinasi yang erat dengan distributor dan pemasok menjadi kunci untuk memastikan pasokan barang tetap lancar dan harga tetap terkendali. Pemerintah berkomitmen untuk terus memantau dan mengambil tindakan cepat jika diperlukan untuk mencegah terjadinya gejolak harga yang dapat merugikan masyarakat, khususnya menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Upaya pemerintah ini bertujuan untuk menciptakan stabilitas ekonomi yang kondusif dan memastikan masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan tenang tanpa khawatir akan beban harga bahan pokok yang melambung tinggi. Keberhasilan pengendalian harga ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam melindungi daya beli masyarakat.