Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga Diimbau Waspada Potensi Awan Panas dan Banjir Lahar

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga Diimbau Waspada

Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi yang terjadi pada Sabtu, 15 Maret 2025, pukul 16.02 WIB. Erupsi ini ditandai dengan terpantaunya kolom abu vulkanik setinggi 1.200 meter di atas puncak gunung, mengarah ke utara dan timur laut. Informasi ini disampaikan langsung oleh petugas Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru, Mukdas Sofian, melalui keterangan resmi yang dikeluarkannya. Laporan tersebut mencatat setidaknya lima kali letusan terdeteksi sepanjang periode pengamatan pukul 00.00 hingga 17.00 WIB. Namun, beberapa aktivitas erupsi tidak dapat teramati secara visual akibat kondisi cuaca berkabut.

Berdasarkan data dari PPGA Semeru, meskipun terjadi beberapa kali letusan, status aktivitas Gunung Semeru saat ini masih berada pada Level II atau Waspada. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono. Meskipun status waspada, BPBD Kabupaten Lumajang mengeluarkan imbauan penting kepada masyarakat sekitar untuk tetap waspada dan menghindari beberapa zona rawan bencana.

Berikut imbauan dan rekomendasi keselamatan dari BPBD Kabupaten Lumajang:

  • Zona Merah: Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, dalam radius 8 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Zona ini berpotensi terdampak langsung oleh awan panas guguran (APG).
  • Zona Bahaya Aliran Lahar: Warga juga dilarang berada dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang aliran Besuk Kobokan. Hal ini dikarenakan potensi meluasnya awan panas dan aliran lahar hingga sejauh 13 kilometer dari puncak gunung.
  • Peningkatan Kewaspadaan: BPBD menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar dingin di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Kondisi hujan lebat yang sering terjadi di sekitar kawasan Gunung Semeru meningkatkan risiko terjadinya banjir lahar, sehingga kewaspadaan masyarakat harus terus ditingkatkan.

BPBD Kabupaten Lumajang akan terus memantau aktivitas Gunung Semeru dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Kerjasama dan kepatuhan masyarakat terhadap imbauan yang dikeluarkan sangat penting guna meminimalisir risiko korban jiwa dan kerugian material akibat bencana erupsi Gunung Semeru.