Gunung Dukono di Halmahera Utara Erupsi Tiga Kali, Keluarkan Kolom Abu hingga 3.100 Meter
Gunung Dukono di Halmahera Utara Alami Tiga Kali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik hingga 3.100 Meter
Gunung Dukono, yang terletak di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan pada Minggu, 16 Maret 2025. Berdasarkan laporan resmi dari Pos Pengamatan Gunung Dukono, gunung api ini mengalami tiga kali letusan dalam kurun waktu kurang dari lima jam. Ketiga letusan tersebut terpantau secara visual, menghasilkan kolom abu vulkanik yang menjulang tinggi ke atmosfer. Letusan pertama tercatat terjadi pada pukul 13.46 Waktu Indonesia Timur (WIT), disusul letusan kedua pada pukul 14.42 WIT, dan letusan ketiga pada pukul 18.42 WIT.
Tinggi kolom abu yang dihasilkan dari erupsi tersebut terpantau bervariasi. Pengamatan visual mencatat ketinggian kolom abu mencapai 1.300 meter, 3.000 meter, dan bahkan mencapai 3.100 meter di atas puncak kawah. Warna abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal, dan berdasarkan arah angin, sebaran abu vulkanik cenderung mengarah ke barat dan barat laut. Pihak Pos Pengamatan Gunung Dukono menekankan pentingnya kewaspadaan dan langkah antisipasi bagi masyarakat sekitar.
Menyikapi erupsi Gunung Dukono yang relatif signifikan ini, Pos Pengamatan Gunung Dukono mengeluarkan rekomendasi resmi kepada masyarakat sekitar dan para wisatawan. Rekomendasi tersebut mencakup larangan tegas untuk melakukan aktivitas di sekitar Gunung Dukono, termasuk pendakian dan aktivitas di dekat kawah Malupang Warirang. Zona bahaya yang direkomendasikan untuk dihindari memiliki radius empat kilometer dari puncak kawah. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan terhadap risiko yang ditimbulkan oleh material vulkanik dan potensi bahaya lainnya yang mungkin terjadi.
Lebih lanjut, pihak berwenang mengingatkan akan sifat periodik letusan Gunung Dukono yang disertai dengan penyebaran abu vulkanik. Sebaran abu ini sangat dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin, sehingga area yang terkena dampaknya bisa berubah-ubah. Oleh karena itu, diimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu mempersiapkan masker atau penutup hidung dan mulut. Hal ini sebagai langkah antisipasi untuk melindungi sistem pernapasan dari dampak negatif abu vulkanik yang dapat membahayakan kesehatan. Kesigapan dan kepatuhan terhadap imbauan ini sangat penting untuk meminimalisir risiko kesehatan masyarakat.
Aktivitas Gunung Dukono yang terus menunjukkan peningkatan ini menuntut kewaspadaan dan kesiapsiagaan dari seluruh pihak. Koordinasi antara pihak berwenang, masyarakat, dan lembaga terkait sangat diperlukan untuk memastikan keselamatan dan mengurangi dampak potensial dari erupsi selanjutnya. Pemantauan intensif terhadap aktivitas vulkanik Gunung Dukono akan terus dilakukan untuk memberikan informasi terkini dan akurat kepada masyarakat.