Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga Diminta Waspada Potensi Awan Panas dan Banjir Lahar
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tingkat Waspada Tetap Berlaku
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi yang terjadi pada Minggu malam, 15 Maret 2025, pukul 19.38 WIB. Erupsi tersebut menghasilkan kolom abu vulkanik dengan intensitas tebal mencapai ketinggian 900 meter di atas puncak gunung, mengarah ke barat daya. Informasi ini disampaikan langsung oleh petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, Mukdas Sofian, melalui keterangan tertulisnya. Meskipun erupsi ini cukup signifikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang memastikan status Gunung Semeru tetap berada pada Level II atau Waspada.
Sepanjang periode pengamatan dari pukul 00.00 hingga 20.00 WIB, PPGA Semeru mencatat setidaknya tujuh kali erupsi berupa letusan. Namun, empat di antaranya tidak dapat diamati secara visual akibat terhalang kabut yang menyelimuti puncak gunung. Dua erupsi lain yang berhasil terpantau terjadi pada pukul 01.57 WIB dan 04.37 WIB, masing-masing dengan ketinggian kolom letusan mencapai 500 meter di atas puncak kawah. Kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat curah hujan yang tinggi di sekitar Gunung Semeru meningkatkan risiko terjadinya banjir lahar.
Rekomendasi dan Imbauan kepada Masyarakat
Mengingat potensi bahaya yang masih ada, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menyampaikan imbauan penting kepada masyarakat. Ia menegaskan larangan tegas bagi seluruh warga untuk melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara Gunung Semeru, khususnya di sepanjang aliran Besuk Kobokan, hingga radius 8 kilometer dari puncak. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menjauhi area sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 500 meter dari tepi sungai. Hal ini dikarenakan potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak gunung.
Bahaya yang perlu diwaspadai tidak hanya terbatas pada awan panas guguran (APG). Potensi guguran lava dan banjir lahar juga menjadi ancaman nyata, terutama mengingat intensitas hujan yang tinggi belakangan ini. BPBD Lumajang menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap semua potensi bahaya tersebut di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dan informasi resmi dari pihak berwenang serta selalu siaga menghadapi kemungkinan perkembangan situasi lebih lanjut.
Kesiapsiagaan dan Antisipasi Bencana
BPBD Kabupaten Lumajang terus memantau aktivitas Gunung Semeru secara intensif dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana. Masyarakat di sekitar Gunung Semeru dihimbau untuk tetap tenang namun waspada. Saluran informasi resmi harus selalu dipantau untuk mendapatkan update terkini mengenai kondisi Gunung Semeru dan langkah-langkah evakuasi jika diperlukan. Kesiapsiagaan masyarakat merupakan kunci utama dalam meminimalisir dampak yang mungkin ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik Gunung Semeru.
- Catatan: Informasi ini didasarkan pada data yang tersedia hingga tanggal 16 Maret 2025.*