Pemadaman Listrik di Nunukan: Janji Andal PLN Dipertanyakan Warga Saat Ramadhan
Pemadaman Listrik di Nunukan: Janji Andal PLN Dipertanyakan Warga Saat Ramadhan
Warga di beberapa kecamatan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, memprotes janji manajemen PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Nunukan yang menjamin pasokan listrik andal selama bulan Ramadhan. Protes ini mencuat menyusul pemadaman bergilir yang terjadi di beberapa wilayah, termasuk Kecamatan Sei Manggaris dan Sembakung, yang menyebabkan warga kesulitan menjalankan ibadah. Rahman, seorang warga Sei Manggaris, mengungkapkan kekecewaannya atas kondisi tersebut. Ia mempertanyakan komitmen Manager PLN ULP Nunukan, Rendra, yang sebelumnya menyatakan surplus daya 4 MW mampu menjamin pasokan listrik tanpa pemadaman.
"Dia pikir yang menjalankan puasa orang kota saja kah?" ujar Rahman dengan nada kecewa. "Kami warga wilayah IV Nunukan ini berbuka puasa menyalakan lilin, sahur pakai senter HP. Inikah yang dia bilang layanan andal?" Kekecewaan warga semakin bertambah karena selain mengalami pemadaman, mereka juga menerima surat pemberitahuan pemadaman bergilir hingga 12 jam. Kondisi ini bukan hanya terjadi di Sei Manggaris, tetapi juga meluas ke kecamatan-kecamatan pedalaman lainnya seperti Sembakung, mengganggu aktivitas ibadah dan kehidupan sehari-hari warga.
Menanggapi protes warga, Rendra menjelaskan bahwa pemadaman bergilir di Sei Manggaris disebabkan oleh kerusakan dua unit PLTD berkapasitas 160 kW secara bersamaan. Ia menyebutkan penyebab kerusakan adalah gangguan pada piston dan main bearing pada kedua mesin tersebut. PLN Nunukan, menurut Rendra, tengah berupaya mengatasi masalah ini dengan mengganti satu mesin dan melakukan perbaikan pada mesin lainnya. Pihaknya juga menyatakan tengah bekerja lembur untuk meminimalisir dampak pemadaman dan mengembalikan pasokan listrik secara normal.
Namun, penjelasan tersebut dinilai kurang memuaskan oleh warga. Rahman menyebutkan bahwa warga telah menyiapkan petisi dan akan mengirimkan surat langsung kepada PLN untuk menuntut penjelasan dan pertanggungjawaban atas ketidaksesuaian antara janji dan realisasi pelayanan listrik. Sebelumnya, pada tanggal 3 Maret 2025, Rendra menyatakan bahwa PLN memiliki daya listrik sebesar 20 MW yang cukup untuk melayani Kecamatan Nunukan, Pulau Sebatik, dan Sebakis, dan menjamin tidak akan ada pemadaman selama Ramadhan. Pernyataan ini kini menjadi sorotan tajam setelah pemadaman listrik justru terjadi di sejumlah wilayah di Nunukan.
Kejadian ini menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas PLN dalam memberikan informasi dan memastikan pelayanan listrik yang handal, terutama selama bulan Ramadhan ketika kebutuhan listrik meningkat untuk kegiatan ibadah. Kepercayaan publik terhadap komitmen PLN menjadi taruhan dalam kasus ini, dan diperlukan langkah konkret untuk mengatasi permasalahan dan mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. Kondisi ini juga menggarisbawahi tantangan dalam menyediakan akses energi yang merata dan andal di wilayah-wilayah terpencil.