Antisipasi Banjir Rob: Warga Palembang Siaga Hadapi Air Pasang Sungai Musi

Antisipasi Banjir Rob: Warga Palembang Siaga Hadapi Air Pasang Sungai Musi

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi air pasang ekstrem di sepanjang aliran Sungai Musi, Sumatera Selatan, yang diperkirakan terjadi pada periode 24-26 Maret 2025. Prediksi ketinggian air mencapai 3,4 meter memicu keprihatinan dan langkah antisipasi dari warga yang bermukim di kawasan rawan banjir, khususnya di daerah 7 Ulu dan 14 Ulu Palembang. Curah hujan tinggi di wilayah tersebut menjadi faktor penentu peningkatan debit air sungai.

Menyikapi prediksi tersebut, warga telah menunjukkan kesigapan dan proaktif dalam mempersiapkan diri. Di wilayah 7 Ulu, Irma, salah seorang warga, mengungkapkan telah melakukan sejumlah langkah pencegahan. Ia mengatakan, "Kami sudah mulai waspada dengan meninggikan barang-barang elektronik dan barang berharga lainnya. Antisipasi ini sangat penting, terutama jika air pasang terjadi pada malam hari." Selain mengamankan barang-barang berharga, warga juga bergotong royong membersihkan saluran drainase untuk meminimalisir potensi genangan air.

Sementara itu di 14 Ulu, Yani, warga setempat, menjelaskan strategi yang berbeda. Selain mengamankan barang-harga berharga ke rumah kerabat di lokasi yang lebih aman, ia juga fokus pada pencegahan masuknya hewan melata ke rumah. "Kami sudah antisipasi adanya hewan melata masuk rumah. Bersama warga lain, kami juga sudah membersihkan lingkungan, termasuk drainase agar tidak tersumbat," ujarnya. Langkah ini menunjukkan kesiapsiagaan warga menghadapi ancaman yang lebih spesifik selain banjir, yaitu potensi masuknya hewan buas akibat genangan air.

Pemerintah Kota Palembang turut berperan aktif dalam mengantisipasi potensi bencana ini. Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, menyatakan telah membentuk tim tanggap darurat yang tersebar di seluruh kecamatan. Tim ini disiapkan untuk siaga menghadapi potensi hujan deras dan air pasang. "Bila air pasang atau air Sungai Musi naik yang menyebabkan genangan air tinggi maka sudah disiapkan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang terjebak genangan air," terang Wali Kota. Selain perahu karet, tim juga dilengkapi dengan personel pemadam kebakaran untuk menangani laporan keberadaan hewan berbahaya seperti ular dan biawak yang kerap muncul saat banjir. Lebih jauh, Pemerintah Kota juga menginstruksikan Camat dan Lurah untuk mensosialisasikan peringatan dini dan langkah-langkah antisipasi kepada seluruh warga di wilayahnya.

Langkah-langkah antisipasi yang dilakukan baik oleh warga maupun pemerintah Kota Palembang menunjukkan kesiapan menghadapi potensi bencana banjir rob. Kerjasama dan koordinasi yang baik antara warga dan pemerintah menjadi kunci dalam meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi. Sosialisasi dini dan kesiapsiagaan warga terbukti menjadi langkah efektif dalam menghadapi ancaman alam tersebut. Semoga langkah-langkah antisipasi ini dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan menjaga keselamatan warga Palembang.