Ramadan di Luar Negeri: Tujuh Kampus Internasional yang Memfasilitasi Ibadah Mahasiswa Muslim
Ramadan di Luar Negeri: Kampus Ramah Muslim
Bulan Ramadan, bulan suci bagi umat Islam di seluruh dunia, juga dijalani oleh mahasiswa muslim yang menuntut ilmu di berbagai perguruan tinggi internasional. Keberadaan fasilitas ibadah, khususnya masjid, menjadi faktor penting bagi kenyamanan dan kelancaran pelaksanaan ibadah mereka. Meskipun di beberapa negara Barat, populasi muslim masih tergolong minoritas, sejumlah universitas ternama telah menunjukkan komitmennya dalam menyediakan ruang ibadah bagi mahasiswa muslimnya, menunjukkan tingkat inklusivitas dan pemahaman antaragama yang tinggi. Fasilitas ini tidak hanya sekadar tempat beribadah, tetapi juga menjadi pusat komunitas, menjalin silaturahmi, dan memperkuat identitas keagamaan di tengah lingkungan yang mungkin berbeda secara kultural.
Berikut ini beberapa universitas di luar negeri yang menyediakan fasilitas masjid atau ruang salat bagi mahasiswa muslimnya:
-
University of Aberdeen, Skotlandia: Universitas ini memiliki Masjid Aberdeen Mosque and Islamic Centre, sebuah fasilitas yang telah berdiri selama lebih dari dua dekade. Berawal dari inisiatif kecil mahasiswa dan pengusaha lokal, masjid ini kini menjadi bagian integral dari kampus dan menampung komunitas muslim yang terus berkembang di Aberdeen. Fasilitasnya yang saat ini meliputi area seluas tiga rumah berdampingan menunjukkan pertumbuhan dan kebutuhan komunitas muslim di universitas tersebut.
-
Georgetown University, Amerika Serikat: Menandai tonggak penting dalam representasi Islam di kampus AS, Georgetown University meresmikan masjid pertamanya pada tahun 2019. Masjid ini dirancang tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat dialog antaragama, mencerminkan komitmen universitas terhadap cura personalis (kepedulian terhadap manusia seutuhnya) dan pemahaman antar-keyakinan. Ruang ini menjadi tempat refleksi, doa, dan interaksi bagi mahasiswa muslim dan non-muslim.
-
University of New England (UNE), Australia: UNE menyediakan masjid kampus yang strategis letaknya, berada di seberang Kawasan Internasional dan di samping lapangan tenis Booloominbah. Keberadaan masjid ini didukung penuh oleh International Muslim Students Association (IMSA), organisasi mahasiswa muslim UNE yang telah aktif selama lebih dari tiga dekade dalam mendukung studi dan kehidupan mahasiswa muslim di kampus.
-
Durham University, Inggris: Mencerminkan komunitas muslim yang besar dan aktif di Durham, universitas ini menyediakan dua ruang salat yang berfungsi sebagai masjid. Terletak di lokasi yang mudah diakses, ruang salat ini digunakan untuk salat lima waktu, salat Jumat, dan berbagai perayaan keagamaan Islam lainnya.
-
Harvard University, AS: Meskipun tidak memiliki bangunan masjid secara khusus, Harvard University menyediakan ruang salat yang nyaman bagi mahasiswa muslim di beberapa lokasi kampus, termasuk di basement asrama Canaday dan di Smith Campus Center. Hal ini menunjukkan komitmen Harvard dalam mengakomodasi kebutuhan keagamaan mahasiswa dari berbagai latar belakang.
-
Oxford Brookes University, Inggris: Universitas ini menyediakan musala di beberapa kampusnya, lengkap dengan fasilitas wudhu. Dukungan dari seorang ustadz juga disediakan untuk memenuhi kebutuhan spiritual mahasiswa muslim. Lokasi musala tersebar di kampus Headington (Gedung Buckley), Harcourt Hill (dekat kapel), dan Wheatley (di kamar EL12). Salat Jumat tersedia di kampus Headington.
Keberadaan fasilitas ibadah di kampus-kampus ini bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan praktis mahasiswa muslim, tetapi juga menunjukkan upaya nyata dalam menciptakan lingkungan kampus yang inklusif, respektif, dan mendukung keberagaman agama dan budaya. Hal ini menunjukkan sebuah kemajuan dalam pemahaman dan penerimaan terhadap keberagaman di dunia pendidikan tinggi internasional.