Bencana Longsor Lumpuhkan Akses Lima Desa di Manggarai Timur
Bencana Longsor Lumpuhkan Akses Lima Desa di Manggarai Timur
Sebuah bencana longsor yang terjadi di ruas jalan Kabupaten Mano-Tanggar, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin (17/3/2025) pukul 14.00 WITA, telah mengakibatkan terputusnya akses transportasi menuju lima desa di wilayah tersebut. Kejadian ini menimbulkan dampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat setempat, yang kini terisolir dari jalur utama.
Kelima desa yang terdampak adalah Desa Bea Waek, Desa Golo Rengket, Desa Compang Laho, Desa Golo Wune, dan Desa Lenang. Longsor yang terjadi tanpa didahului hujan deras ini telah menutup seluruh badan jalan dengan material tanah, batu, dan beberapa batang pohon tumbang. Kondisi ini membuat akses jalan menjadi tidak dapat dilalui, bahkan bagi kendaraan roda dua sekalipun. Menurut kesaksian Alvi, seorang warga setempat yang hendak melintas saat kejadian, kendaraan roda dua terpaksa didorong agar dapat melewati jalur yang terhalang material longsor.
Warga setempat telah berupaya melakukan penanganan darurat dengan memotong beberapa pohon yang menghalangi jalan. Upaya ini memungkinkan kendaraan roda dua untuk melintas, namun hanya bersifat sementara. Venan, warga lain yang berada di lokasi, menjelaskan bahwa volume material longsor sangat besar, berupa tanah dan batu yang membutuhkan alat berat untuk pembersihan. Penggunaan alat berat dinilai krusial untuk membuka akses jalan secara efektif dan aman.
Ketidakhadiran hujan sebelum kejadian longsor menimbulkan pertanyaan mengenai penyebab pasti kejadian ini. Kemungkinan faktor geologis seperti kondisi tanah yang labil atau erosi perlu diselidiki lebih lanjut oleh pihak berwenang. Kondisi ini juga menyoroti pentingnya mitigasi bencana di daerah rawan longsor, termasuk pemetaan wilayah rawan dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat.
Saat ini, warga berharap pemerintah daerah Manggarai Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera mengirimkan alat berat untuk membersihkan material longsor dan mengembalikan akses jalan. Terputusnya akses jalan ini berdampak luas terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat kelima desa, termasuk akses ke pelayanan kesehatan, pendidikan, dan perekonomian. Kecepatan penanganan bencana ini sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif yang lebih besar.
Dampak Longsor:
- Terputusnya akses transportasi ke lima desa.
- Gangguan aktivitas ekonomi warga.
- Kesulitan akses ke layanan kesehatan dan pendidikan.
- Potensi kerugian ekonomi dan sosial yang lebih besar jika penanganan terlambat.
Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan dapat segera merespon kejadian ini secara cepat dan efektif untuk membantu masyarakat terdampak dan mencegah terjadinya dampak yang lebih buruk di masa mendatang. Investigasi menyeluruh untuk menyelidiki penyebab longsor juga perlu dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.