Lima Pemuda Klaten Minta Maaf Ancam Relawan PMI Usai Evakuasi Korban Kecelakaan
Lima Pemuda Klaten Minta Maaf Ancam Relawan PMI Usai Evakuasi Korban Kecelakaan
Insiden ancaman terhadap relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Klaten, Jawa Tengah, yang terjadi pasca evakuasi korban kecelakaan lalu lintas pada Rabu (12/3/2025), telah menemukan titik terang. Lima pemuda yang diduga sebagai teman korban kecelakaan tersebut telah menyampaikan permohonan maaf secara resmi kepada pihak PMI. Peristiwa yang sempat viral di media sosial ini bermula dari tindakan kelima pemuda yang melontarkan ancaman dan kata-kata tidak pantas kepada para relawan PMI yang tengah menjalankan tugas kemanusiaan.
Kejadian berawal dari evakuasi korban kecelakaan tunggal di depan MPP Klaten. Korban yang mengalami luka parah langsung dievakuasi oleh relawan PMI menuju RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Sesuai standar operasional prosedur (SOP), mengingat kondisi korban yang kritis, pemeriksaan medis dilakukan di dalam ambulans dengan melibatkan dokter, perawat, dan petugas keamanan rumah sakit. Sayangnya, hasil pemeriksaan medis menyatakan korban meninggal dunia. Kelima pemuda yang sejak awal mengikuti ambulans dari lokasi kejadian hingga rumah sakit, kemudian merespon kabar duka tersebut dengan menyalahkan relawan PMI atas meninggalnya korban, mengucapkan kata-kata kasar, dan bahkan mengancam akan membakar markas PMI. Hal ini menyebabkan para relawan merasa terancam dan melaporkan kejadian tersebut kepada pimpinan PMI Klaten.
Kepala Markas PMI Klaten, Edy Sutopo, menjelaskan kronologi kejadian dan langkah-langkah yang telah diambil. Ia mengungkapkan bahwa selain ancaman verbal, salah satu pemuda bahkan sampai menendang ambulans saat hendak membawa jenazah korban ke ruang jenazah. Merasa tindakan kelima pemuda tersebut tidak dapat dibiarkan, pihak PMI Klaten melaporkan kejadian ini ke Polres Klaten pada Kamis (13/3/2025), setelah insiden tersebut viral di media sosial pada Rabu sore. Kejadian ini menimbulkan keresahan di internal PMI Klaten dan memicu dukungan dari para relawan lainnya yang datang memberikan semangat kepada tim yang terdampak.
Namun, perkembangan terbaru menunjukkan adanya itikad baik dari kelima pemuda tersebut. Pada Jumat pagi, mereka mendatangi Markas PMI Klaten untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada para relawan yang bertugas. Tidak hanya itu, mereka juga membuat surat pernyataan di atas materai yang berisi janji untuk tidak mengulangi perbuatannya. Bahkan, keluarga korban, termasuk kakak korban, juga turut hadir untuk menyampaikan permohonan maaf atas tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh kelima pemuda tersebut.
Meskipun telah menerima permohonan maaf dan adanya dukungan dari para relawan ambulans, pihak PMI Klaten tetap menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut. Langkah ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. Pihak PMI Klaten menekankan pentingnya menghargai kerja keras dan dedikasi para relawan yang selalu siap memberikan pertolongan kepada siapa pun yang membutuhkan, tanpa memandang latar belakang atau kondisi apapun. Tindakan anarkis dan ancaman terhadap relawan kemanusiaan tentu tidak bisa ditoleransi dan harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
Langkah-langkah yang diambil PMI Klaten:
- Melaporkan kejadian ke Polres Klaten
- Meminta kelima pemuda membuat surat pernyataan
- Meminta maaf kepada relawan PMI
- Menyerahkan kasus ke polisi untuk pembinaan