Air Canada Mohon Maaf Atas Ketidakakuratan Peta Digital dalam Sistem Hiburan Penerbangan
Air Canada Mohon Maaf Atas Ketidakakuratan Peta Digital dalam Sistem Hiburan Penerbangan
Maskapai penerbangan Air Canada menyampaikan permohonan maaf resmi terkait ketidakakuratan pada peta digital interaktif yang terintegrasi dalam sistem hiburan dalam penerbangan (IFE) di armada Boeing 737 MAX mereka. Ketidakakuratan ini teridentifikasi berupa hilangnya representasi Israel sebagai negara berdaulat, digantikan dengan sebutan 'wilayah Palestina'. Insiden ini pertama kali dilaporkan oleh seorang penumpang dan segera ditindaklanjuti oleh Air Canada. Setelah investigasi internal, ditemukan bahwa terdapat kesalahan dalam 40 dari 43 pesawat Boeing 737 MAX yang beroperasi, yang merupakan sebagian kecil dari total armada Air Canada yang berjumlah lebih dari 350 pesawat.
Air Canada, bekerja sama dengan Thales, perusahaan penyedia sistem IFE, dan pemasok peta pihak ketiga yang belum diungkapkan identitasnya, telah segera menonaktifkan fitur peta interaktif yang bermasalah. Mereka menegaskan bahwa kebijakan Air Canada adalah hanya menampilkan nama kota pada peta, tanpa mencantumkan batas-batas negara. Sistem IFE yang terintegrasi di pesawat terbukti tidak sesuai dengan kebijakan tersebut. Proses pembaruan dan pemrograman ulang peta telah dilakukan secara intensif, dan peta yang telah diperbaiki telah diinstal kembali pada armada pesawat sejak tanggal 14 Maret 2025. Pernyataan resmi bersama dari Air Canada dan Thales menekankan komitmen mereka untuk memastikan akurasi informasi yang disajikan kepada penumpang dan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Analisis dan Latar Belakang
Insiden ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi dalam industri penerbangan. Maskapai penerbangan lain, seperti JetBlue pada tahun 2024 dan British Airways pada tahun 2013, juga pernah mengalami masalah serupa terkait ketidakakuratan representasi geografis wilayah Timur Tengah, khususnya Israel, pada sistem hiburan dalam pesawat mereka. Pada tahun 2018, SWISS Airlines bahkan sampai menonaktifkan sepenuhnya fitur peta saat mendarat di Tel Aviv sebagai respon atas insiden serupa. Kejadian-kejadian tersebut menyoroti pentingnya kontrol kualitas dan pengawasan yang ketat dalam penyediaan informasi geografis pada platform publik, termasuk sistem hiburan dalam penerbangan.
Implikasi dan Langkah-Langkah Ke Depan
Kasus ini menimbulkan pertanyaan penting mengenai tanggung jawab dan pengawasan dalam penyediaan konten geografis pada sistem hiburan dalam pesawat. Peran penyedia peta pihak ketiga, yang dalam hal ini belum diungkapkan identitasnya, patut mendapat perhatian khusus. Air Canada dan Thales tampaknya telah mengambil langkah cepat dan efektif untuk menyelesaikan masalah ini, namun kejadian ini tetap menjadi pengingat akan pentingnya memastikan keakuratan informasi yang disajikan kepada publik, khususnya dalam konteks yang sensitif secara politik seperti representasi geografis wilayah Timur Tengah. Langkah-langkah pencegahan dan mekanisme kontrol yang lebih ketat perlu diimplementasikan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Air Canada telah menunjukkan komitmen untuk memperbaiki situasi ini. Namun, transparansi lebih lanjut mengenai identitas penyedia peta pihak ketiga dan detail teknis mengenai penyebab ketidakakuratan peta tetap diharapkan. Kejadian ini juga memberikan pelajaran berharga bagi industri penerbangan global terkait pentingnya validasi data dan pemeliharaan kualitas konten yang ditampilkan pada sistem hiburan dalam pesawat, terutama yang berkaitan dengan informasi geografis dan isu-isu politik yang sensitif.