Gunung Semeru Kembali Erupsi, Keluarkan Kolom Abu Setinggi Satu Kilometer

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga Diminta Waspada

Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan dengan erupsi yang terjadi pada Selasa, 18 Maret 2025, pukul 05.37 WIB. Erupsi tersebut menghasilkan letusan kolom abu vulkanik dengan intensitas tebal mencapai ketinggian kurang lebih 1.000 meter di atas puncak kawah. Arah semburan abu terpantau mengarah ke utara dan timur laut. Kejadian ini bukan peristiwa tunggal, pasalnya, pada pukul 04.50 WIB, gunung api tersebut juga tercatat mengalami erupsi yang menghasilkan letusan asap tebal dengan ketinggian mencapai 500 meter, dengan arah yang sama seperti erupsi susulannya.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, Mukdas Sofian, dalam keterangan tertulisnya yang dirilis pada Senin, 17 Maret 2025, telah mengkonfirmasi erupsi tersebut. Laporan tersebut secara resmi mencatat tinggi kolom abu mencapai 1.000 meter di atas puncak kawah. Data dari PPGA Semeru pada periode pengamatan Senin, 17 Maret 2025, pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, mencatat setidaknya 40 kali letusan. Kendati demikian, beberapa aktivitas erupsi tidak dapat diamati secara visual akibat kondisi cuaca yang berkabut.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menyampaikan bahwa status aktivitas Gunung Semeru saat ini berada pada Level II atau Waspada. Meskipun demikian, pihak berwenang mengeluarkan imbauan penting bagi masyarakat sekitar. Warga diimbau untuk menghindari segala aktivitas di sektor tenggara Gunung Semeru, khususnya di sepanjang aliran Besuk Kobokan, hingga jarak 8 kilometer dari puncak. Selain itu, aktivitas di radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan juga dilarang keras. Hal ini dikarenakan potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. Ancaman bahaya tersebut diperparah dengan intensitas hujan lebat yang kerap terjadi di sekitar Gunung Semeru, meningkatkan risiko terjadinya banjir lahar.

Yudhi Cahyono menambahkan, “Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi ancaman bahaya yang meliputi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.” Peringatan ini menekankan pentingnya kewaspadaan dan kepatuhan terhadap imbauan resmi dari pihak berwenang untuk memastikan keselamatan warga di sekitar kawasan Gunung Semeru.

Catatan: Informasi ini disampaikan berdasarkan laporan dan data yang telah diverifikasi dari sumber resmi.