Kebakaran Pasar Poncol: Pemulihan Ekonomi Mikro Menjadi Prioritas Utama
Kebakaran Pasar Poncol: Pemulihan Ekonomi Mikro Menjadi Prioritas Utama
Insiden kebakaran yang melanda Pasar Poncol, Senen, Jakarta Pusat, pada Selasa, 18 Maret 2025, dini hari, telah meninggalkan jejak kerusakan yang signifikan. Sebanyak 35 kios dilaporkan terbakar akibat dugaan korsleting listrik, mengakibatkan kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 606 juta. Meskipun tidak ada korban jiwa maupun luka-luka, dampak ekonomi yang ditimbulkan terhadap para pedagang pasar menjadi perhatian utama pemerintah daerah.
Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin, langsung merespon peristiwa ini dengan menginstruksikan percepatan pembersihan puing-puing kebakaran. Langkah ini diprioritaskan untuk memungkinkan para pedagang dapat segera kembali beraktivitas dan melanjutkan usaha mereka. Arifin menekankan pentingnya pemulihan ekonomi mikro di Pasar Poncol, khususnya menjelang datangnya Hari Raya Idul Fitri. "Banyak pedagang yang ingin tetap berusaha hingga Lebaran," ujar Arifin saat mengunjungi lokasi kejadian. "Oleh karena itu, saya telah memerintahkan Camat Senen dan Suku Dinas Lingkungan Hidup untuk membantu proses pembersihan ini."
Proses pembersihan melibatkan kerja sama lintas sektoral. Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dari berbagai kelurahan dikerahkan untuk mempercepat proses. Tidak hanya dari Kelurahan Bungur, lokasi Pasar Poncol, namun juga dari kelurahan-kelurahan lain turut membantu dalam upaya membersihkan sisa-sisa kebakaran. Wali Kota Arifin menegaskan komitmennya agar proses pembersihan tuntas dalam waktu sesingkat mungkin. "Jika hari ini belum selesai, maka pembersihan akan dilanjutkan besok hingga semuanya bersih," tegasnya.
Kecepatan dalam proses pembersihan dinilai krusial untuk memulihkan aktivitas ekonomi di Pasar Poncol. Arifin berharap, pedagang yang kiosnya masih dapat diselamatkan bisa segera kembali berjualan. "Terutama bagi pemilik ruko yang barang dagangannya masih aman, mereka dapat langsung melanjutkan usaha," tambahnya. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh bagi para pedagang yang terdampak agar mereka dapat segera bangkit dari musibah ini.
Proses pemadaman kebakaran sendiri melibatkan 23 unit mobil pemadam kebakaran dan 115 petugas dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat. Api berhasil dipadamkan pada pukul 06.52 WIB. Meskipun kerugian materiil cukup besar, namun berkat respon cepat petugas pemadam kebakaran, kerugian jiwa dapat dihindari. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan tindakan pencegahan untuk menghindari kebakaran di tempat-tempat umum, terutama pasar tradisional yang padat.
-
Langkah-langkah Pemerintah:
- Percepatan pembersihan puing-puing kebakaran.
- Pengerahan PPSU dari berbagai kelurahan.
- Dukungan penuh bagi pedagang untuk kembali berjualan.
-
Dampak Kebakaran:
- 35 kios terbakar.
- Kerugian materiil diperkirakan Rp 606 juta.
- Tidak ada korban jiwa.
-
Penyebab Kebakaran:
- Diduga akibat korsleting listrik.