Telkom Dorong Konservasi dan Pariwisata Berkelanjutan di Desa Kramat, Purbalingga
Telkom Dorong Konservasi dan Pariwisata Berkelanjutan di Desa Kramat, Purbalingga
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, atau Telkom, berkomitmen mendukung pengembangan Desa Kramat, Purbalingga, Jawa Tengah, sebagai desa wisata yang berkelanjutan dengan basis konservasi lingkungan. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi Telkom dalam menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian alam dan keberlanjutan lingkungan, sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) poin 15. Program pengembangan ini berfokus pada pelestarian keanekaragaman hayati lokal, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan penyediaan peluang ekonomi berbasis ekowisata.
Senior General Manager Social Responsibility Telkom, Hery Susanto, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pariwisata, tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan lingkungan dan ekosistem di Desa Kramat. Letak Desa Kramat di kaki Gunung Slamet, dengan potensi wisata alamnya yang kaya, menjadikannya lokasi yang ideal untuk pengembangan model pariwisata berkelanjutan ini. Kawasan Bukit Siregol, misalnya, menyimpan kekayaan flora dan fauna, termasuk pohon pinus, kantung semar, elang Jawa, monyet ekor panjang, dan kungkang Jawa. Potensi ini menjadi aset berharga yang perlu dilestarikan dan dikembangkan secara bertanggung jawab.
Program pengembangan yang dilaksanakan antara Oktober hingga November 2024, telah mencakup berbagai pembangunan infrastruktur dan program edukasi. Beberapa infrastruktur yang telah dibangun antara lain:
- Pembuatan gapura desa sebagai penanda identitas wisata lokal.
- Pemasangan camera trap untuk pemantauan populasi satwa dan perlindungan satwa langka.
- Pembangunan rumah bibit untuk pembibitan tanaman lokal.
- Pembangunan menara pengamatan yang dilengkapi dengan teropong (binokular), tempat sampah, peta, dan sistem petunjuk arah yang jelas.
Selain pembangunan infrastruktur, Telkom juga memberikan pendampingan berkelanjutan kepada masyarakat Desa Kramat. Pendampingan ini difokuskan pada pemahaman pentingnya konservasi alam, pengelolaan pariwisata yang bertanggung jawab, serta pengembangan kapasitas masyarakat dalam mengelola destinasi wisata secara berkelanjutan. Hal ini memastikan agar Desa Kramat tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga sebagai pusat edukasi konservasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.
Telkom, dalam kerjasamanya dengan masyarakat lokal, melihat potensi besar Desa Kramat untuk menjadi model desa wisata yang berhasil mengintegrasikan konservasi alam dengan pengembangan ekonomi lokal. Pendekatan yang holistik ini, yang menggabungkan pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan pariwisata berkelanjutan, diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia yang memiliki potensi serupa. Dengan demikian, program ini berkontribusi nyata pada terciptanya kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang. Terlebih, mengingat potensi desa wisata di Indonesia yang sangat besar, sebagaimana yang disebutkan oleh Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Bekraf) pada tahun 2021, yang mencatat sekitar 1.200 dari 75.000 desa di Indonesia memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Desa Kramat, dengan potensi alam dan budaya yang dimilikinya, memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu contoh keberhasilan pengembangan desa wisata berkelanjutan di Indonesia.
Desa Kramat juga memiliki daya tarik wisata lain, seperti perkemahan dan arung jeram (rafting) di Sungai Tambra, yang terletak sekitar 5 km dari Kecamatan Karangmoncol. Luas wilayah Desa Kramat mencapai 1.128 hektar. Dengan pengembangan yang terencana dan berkelanjutan, desa ini berpotensi menjadi destinasi wisata yang menarik dan ramah lingkungan.