Enam Seniman Irlandia Hadirkan Eksplorasi Budaya dan Modernitas dalam Pameran 'Mata Irlandia' di Jakarta
Enam Seniman Irlandia Hadirkan Eksplorasi Budaya dan Modernitas dalam Pameran 'Mata Irlandia' di Jakarta
Gelaran seni kontemporer 'Mata Irlandia' kembali hadir di Jakarta, menyuguhkan eksplorasi mendalam tentang budaya dan modernitas Irlandia melalui karya enam seniman berbakat. Berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Irlandia untuk Indonesia, ISA Art and Design menggelar pameran ini di lobi WTC 2, Sudirman, Jakarta Pusat, hingga 11 April 2025. Pameran ini bukan sekadar pajangan karya seni, melainkan sebuah perjalanan multi-dimensi yang mengungkap realitas kehidupan di Irlandia, baik di perkotaan maupun pedesaan, dari perspektif individu hingga kolektif. Kurator Mark Joyce berhasil merangkum esensi dari beragam karya ini, yang mengeksplorasi pergulatan antara tradisi dan modernitas dalam konteks Irlandia kontemporer.
Karya-karya yang dipamerkan menggunakan beragam medium, mulai dari tekstil dan cetakan grafis hingga instalasi video dan gambar. Para seniman dengan mahir menafsirkan sejarah Irlandia yang berlapis, mengungkapkan bagaimana masa lalu membentuk realitas kini. Mereka menghubungkan ingatan, materialitas, dan transformasi sosial-budaya dalam sebuah narasi yang kuat dan memikat. Beberapa karya yang patut diperhatikan antara lain:
- The Fine Line oleh Mary Sullivan, sebuah karya video yang menyoroti peran perempuan di pulau-pulau terpencil Irlandia. Karya ini menyajikan perspektif yang seringkali terabaikan, mengangkat peran perempuan sebagai tulang punggung komunitas mereka.
- Seánachas karya Aaron Sunderland Carey, yang berkolaborasi dengan komunitas marginal di Ballymun, Dublin. Carey, yang memiliki latar belakang pendidikan S2 dalam seni dan aksi sosial, mengeksplorasi isu pengabaian sistemik dan siklus kemiskinan yang turun-temurun di komunitas tersebut.
- Karya Isobel McCarthy menggali lapisan ingatan personal dan kolektif melalui sisa-sisa kehidupan sehari-hari. Melalui medium yang dipilihnya, McCarthy mampu menyampaikan gambaran yang kaya akan detail dan emosi.
- Electronic Sheep (Brenda Aherne dan Helen Delany), duo seniman multidisiplin berbasis di London dan Dublin, juga turut serta memamerkan karya-karya mereka yang inovatif.
- Selain itu, karya-karya yang terinspirasi oleh pemikiran filsuf Vilém Flusser turut dipamerkan, menambah kedalaman intelektual dari keseluruhan pameran.
Melalui pameran 'Mata Irlandia', keenam seniman ini – yang karyanya mewakili berbagai generasi, media, dan isu tematik – berhasil menyajikan sebuah potret Irlandia yang komprehensif dan penuh nuansa. Pameran ini tidak hanya memperkenalkan seni kontemporer Irlandia kepada publik Indonesia, tetapi juga memicu refleksi atas dinamika sosial, budaya, dan sejarah suatu bangsa yang kaya akan warisan dan terus bertransformasi.
Pameran ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menyelami keindahan dan kedalaman seni Irlandia, serta memahami bagaimana seni dapat menjadi cerminan dari realitas sosial dan budaya yang kompleks.