IHSG Terjun Bebas Hampir 4%, BEI Hentikan Sementara Perdagangan
IHSG Terjun Bebas Hampir 4%, BEI Hentikan Sementara Perdagangan
Penurunan tajam indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (18/3/2025) memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menghentikan sementara perdagangan. IHSG ditutup ambles 3,84% atau 248,59 poin di level 6.223,38, menandai penurunan signifikan yang meresahkan pelaku pasar. Pergerakan IHSG yang berada di zona merah sejak awal sesi perdagangan bahkan sempat menyentuh level terendah 6.011,82, mencatatkan penurunan lebih dari 6% pada penutupan sesi pertama. Hal ini mengakibatkan pemutusan sementara perdagangan oleh BEI pada pukul 11:19:31 WIB melalui sistem Jakarta Automated Trading System (JATS) setelah IHSG anjlok 5%.
Direktur Utama BEI, Kautsar (nama samaran, redaksi mengganti nama demi menjaga kerahasiaan sumber informasi), dalam keterangan resminya menjelaskan bahwa penghentian sementara perdagangan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 tentang Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat. Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipatif untuk mencegah dampak yang lebih luas akibat volatilitas pasar yang ekstrem. Penutupan sementara ini memberikan kesempatan bagi BEI untuk melakukan evaluasi dan memastikan stabilitas perdagangan.
Meskipun bursa regional lainnya menunjukkan tren yang beragam, dengan Hang Seng Index menguat 2,56% dan Shanghai Composite Index naik 0,11%, sementara Nikkei melemah 1,24%, IHSG justru mengalami penurunan drastis. Sepanjang hari perdagangan, volume transaksi mencapai 29,17 miliar saham dengan nilai tukar mencapai Rp 19,027 triliun dan frekuensi transaksi sebanyak 1.545.712 kali. Data perdagangan menunjukkan perpecahan yang signifikan di antara saham-saham yang diperdagangkan; 118 saham mengalami penguatan, 554 saham melemah, sementara 139 saham lainnya stagnan. Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran akan kondisi pasar dan menjadi sorotan bagi para investor dan analis pasar modal.
Anjloknya IHSG hari ini memicu spekulasi mengenai berbagai faktor yang menyebabkan penurunan drastis ini, mulai dari sentimen global, hingga faktor domestik yang mempengaruhi kepercayaan investor. Para ahli ekonomi dan analis pasar kini tengah menganalisis lebih dalam untuk mencari penyebab utama di balik kejadian ini dan dampaknya terhadap perekonomian nasional. Penurunan tajam ini juga mengingatkan pentingnya manajemen risiko bagi investor dan peran pengawasan BEI dalam menjaga stabilitas dan transparansi pasar modal Indonesia.
BEI telah menegaskan komitmennya untuk terus memantau perkembangan pasar dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan investor. Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak terkait untuk selalu waspada terhadap fluktuasi pasar dan memperkuat strategi manajemen risiko yang komprehensif. Perkembangan selanjutnya dan analisis lebih mendalam mengenai penyebab penurunan IHSG sangat dinantikan oleh pelaku pasar dan publik luas.